Minggu, 10 Juni 2012

KONSEP DIET DALAM KEPERAWATAN



Pengertian Ilmu Diet

·         Cabang ilmu gizi yang mengatur pemberian makan pada kelompok/perorangan dalam keadaan sehat/ sakit dengan memperhatikan syarat gizi dan sosial ekonomi.

Terapi Diet
·         Bagian dari dietetika yang khusus memperhatikan penggunaan makan untuk tujuan penyembuhan.

Diet
·         Adalah makanan dan minuman yang dikonsumsi orang secara teratur setiap hari.
·         Jumlah dan jenis makanan yang dibutuhkan dalam situasi tertentu, seperti menurunkan atau menaikkan berat badan
·         Diet yang dilakukan sangat tergantung pada usia, berat badan, kondisi kesehatan dan banyaknya kegiatan yang dilakukan dalam sehari

Fungsi Makanan Dalam Perawatan Orang Sakit
·         Salah satu bentuk terapi diet
·         Penunjang pengobatan
·         Tindakan medis

Tujuan Terapi Diet
·         Memperoleh status gizi yang baik
·         Memperbaiki defisiensi gizi
·         Mengistirahatkan organ tubuh
·         Menyesuaikan asupan/intake dengan kemampuan tubuh
·         Mengubah berat badan bila diperlukan

FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PENGATURAN MAKANAN ORANG SAKIT
1.      Psikologis
·         Memisahkan dari kebiasaan kehidupan sehari-hari
·         Memasuki lingkungan yang masih asing (dokter dll)
·         Perubahan makanan (macam, cara hidangkan, tempat makan, waktu makan, dengan siapa makan dll)
·         Rasa tidak senang, rasa takut karena sakit, ketidakbebasan bergerak – putus asa
·         Putus asa à mual, hilang nafsu makan
·         Bentuk diit (cair, lunak à  sesuai keadaan penyakit) à bahagia/cemas
·         Perawat à menjelaskan, mengurangi tekanan psikologis

2.      Sosial Budaya
·         Orang sakit à kelompok berbeda, adat istiadat, kepercayaan, kebiasaan, pandangan hidup
·         Macam hidangan à netral
·         Kebiasaan makan bersama à perlu ditemani anggota keluarga

3.      Keadaan Jasmani
·         Jasmani pasien à menentukan konsistensi diit
·         Lemah, kesadaran menurun à diit khusus
·         Gangguan pernafasan à makan lebih lama
·         Tidak baik nafsu makan à porsi kecil, sering
·         Usia lanjut à porsi kecil, lunak
·         Penyakit kronis à perawatan lebih lama membawa masalah makan
·         Orang sakit à hapal makanan perlu adanya modifikasi menu dari rumah

4.      Keadaan Gizi Penderita

·         Jarang dilakukan
·         Perawat memperoleh informasi pola makan dirumahnya, kebiasaan makan, sikap terhadap makanan

Dasar Penentuan Diet Bagi Orang Sakit :
·         Memenuhi kebutuhan gizi
·         Diet khusus berpola à makanan biasa
·         Diet khusus fleksibel (kebiasaan, kesukaan, kepercayaan dll)
·         Mempertimbangkan pekerjaan sehari-hari
·         Bahan makanan yang dapat diterima
·         Bahan makanan alami, mudah didapat, mudah diolah, lazim dimakan
·         Pasien à tujuan diit
·         Diet khusus segera makanan biasa
·         Diet khusus à indikasi kuat dan memang diperlukan
·         Bisa makan mulut à berikan mulut

Pelayanan Gizi Di Rumah Sakit
Pelayanan kesehatan yang diberikan pada pasien mencakup :
·         Pelayanan medis    : obat, tindakan            bedah
·         Pelayanan/asuhan keperawatan
·         Pelayanan gizi/asuhan nutrisi

Proses pelayanan gizi rawat inap dan rawat jalan terdiri atas 4 tahap :
·         Assement atau pengkajian gizi
·         Penatalaksanaan  pelayanan gizi
·         Implementasi pelayanan gizi
·         Monitoring dan evaluasi pelayanan  gizi

Penatalaksanaan Pelayanan Gizi
Dalam merencanakan pelayanan gizi   untuk  pasien diperlukan data-data yang harus dikumpulkan  dan  sebagai berikut:
·         Data awal
·         Identitas          
·         Subyektif
·         Obyektif
·         Assesment
·         Planning/Penatalaksanaan

Identitas :        
·         Nama
·         Umur
·         Seks
·         Alamat

Data Subyektif
·         Keluhan utama
·         Riwayat penyakit sekarang
·         Riwayat penyakit dahulu
·         Riwayat penyakit keluarga
·         Keadaan Sosek :
·         Latar belakang suku, agama, suami/istri, anak, penghasilan, status tempat tinggal
·         Keadaan /lingkungan hidup :
·         Luas tanah, keadaan rumah dan lingkungan
·         Kebiasaan hidup sebelum dirawat

Data Obyektif
·         Pemeriksaan fisik
·         Pemeriksaan klinik
·         Pemeriksaan laboratorium : darah, urin, feses,dahak
·         Pemeriksaan lain/rontgen
·         Hasil anamnesa gizi : kebiasaan makan, frekuensi, pola makan, pantangan, hasil analisis recall makanan
·         Pemeriksaan antropometri : TB, BB, BB ideal, IMT, LLA, Tebal lemak bawah kulit

Assesment
·         Diagnosa sementara
·         Diagnosa akhir

Planning/Penatalaksanaan
·         Terapi diet
·         Macam dan bentuk diet
·         Prinsip diet
·         Tujuan diet
·         Syarat diet
·         Perhitungan kebutuhan energi dan zat-zat gizi
·         Menu


Parameter yang perlu dimonitor untuk memantau perkembangan penyakit, Misal :
·         Berat badan
·         Jumlah makanan yang masuk
·         Pemeriksaan laboratorium.

Rencana penyuluhan dan konsultasi gizi, misal : Penjelasan diet dan cara membuat variasi menu :
·         Standar Makanan Rumah Sakit
·                     Makanan Biasa
·         Makanan Lunak
·         Makanan Saring
·         Makanan Cair
·         Makanan Lewat Pipa

Makanan Biasa
·         Makanan biasa diberikan kepada penderita yang tidak makanan khusus sehubungan dengan penyakitnya.
·         Susunan makanan sama dengan makanan orang sehat, hanya tidak diperbolehkan makanan yang merangsang atau yang dapat menimbulkan gangguan pencernaan.
·         Makanan ini cukup energi, protein dan zat-zat gizi lain.

Makanan Lunak
·         Makanan lunak diberikan kepada penderita sesudah operasi tertentu dan pada penyakit infeksi dengan kenaikan suhu yang tidak terlalu tinggi : 37,5 C–38 C.
·         Menurut keadaan penyakit, makanan lunak dapat diberikan langsung kepada penderita atau merupakan perpindahan dari makanan saring ke makanan biasa.
·         Makanan ini mudah cerna, rendah serat dan tidak mengandung bumbu yang merangsang. Makanan ini cukup energi, protein dan zat-zat gizi lain.

Makanan Saring
·         Diberikan kepada penderita sesudah mengalami operasi tertentu, pada infeksi akut, termasuk infeksi saluran pencernaan seperti gastro enteritis dengan kenaikan suhu badan > 39 C serta  pada kesukaran menelan.
·         Menurut keadaan penyakit makanan saring dapat diberikan langsung kepada penderita atau merupakan perpindahan dari makanan cair ke makanan lunak.
·         Makanan ini diberikan dalam jangka pendek karena tidak memenuhi kebutuhan gizi terutama energi.
·         Bahan makanan yang tidak boleh diberikan sama dengan makanan lunak.

Makanan Cair
·         Diberikan kepada penderita sebelum dan sesudah operasi tertentu, dalam keadaan mual dan muntah, dengan kesadaran menurun, dengan suhu badan sangat tinggi atau infeksi akut. 
·         Makanan ini diberikan berupa cairan jernih yang tidak merangsang dan tidak meninggalkan sisa.
·         Nilai gizi sangat rendah, hingga pemberian hanya dibatasi selama 1–2 hari saja.
·         Contoh :  teh, kaldu jernih, air bubur kacang hijau, sari buah, sirop.

Makanan Lewat Pipa
·         Diberikan kepada penderita yang tidak bisa makan lewat mulut karena :
·         Gangguan jiwa, prekoma, anoreksia nervosa, kelumpuhan otot-otot menelan, atau sesudah operasi mulut, tenggorokan dan gangguan saluran pencernaan.
·         Makanan diberikan berupa sari buah atau cairan kental yang dibuat dari susu, telur, gula dan margarin.
·         Cairan hendaknya dapat dimasukkan melalui pipa karet di hidung, lambung atau rektum.

Makanan Yang Diberikan Dengan Cara Khusus
·         Tidak dapat makan melalui mulut (penyakit berat, demam terus menerus, luka bakar hebat, kelaparan parah, kanker mulut, faring, oesopagus, koma dll)
·         Pemberian makanan lewat pipa melalui mulut (nasogastric feeding) à hidung à lambung
·         Pemberian makanan melalui gastrostomi dan jejunostomi à makan langsung kelambung/jejunum melalui pembedahan
·         Pemberian makanan melalui pembuluh darah (Intravenous Feeding)/parenteral nutrition à operasi saluran pencernaan, luka parah

0 comments:

Posting Komentar