PENGANTAR KONSEP DASAR KEPERAWATAN
SEJARAH
PERKEMBANGAN
Perkembangan Keperawatan
di Dunia
Tahap perkembangan :
-
Mother instink
-
Keperawatan berdasarkan kepercayaan pada roh-roh (animisme)
-
Kepercayaan bahwa penyakit yang disebabkan kemarahan para dewa.
-
Perubahan kehidupan manusia.
Terjadi perubahan dalam kepercayaan pada
dewa-dewa. sakit disebabkan karena kemarahan dewa-dewa sehingga di dirikan kuil
= RS. Fenomena ini terlihat pada sejarah bangsa mesir & Cina.
o
Bangsa mesir : menyembah dewa isis (mampu menyembuhkan penyakit)
o
Bangsa cina : penyakit
disebabkan oleh setan, perawat tidak diperkenankan untuk merawat orang sakit.
o
Ketabiban (+ 14 abad SM) telah dikenal pembalutan bidai (spalk), hygien umum & anatomi Manusia
o
Berkembang di India, Mesir, Yahudi, Tiongkok & Roma.
Diakones & Philantrop
(+ 400 SM)
Diakones (orang tua dan
janda yg melayani orang sakit, membantu penderita yang memberikan perawatan di
rumah penduduk. Perkembangan ilmu kedokteran dan keperawatan, Kemajuan peradaban
manusia dimulai ketika manusia mengenal agama sehingga mempengaruhi peradaban manusia yang berdampak positif terhadap keperawatan.
Pada permulaan masehi, agama kristen mulai berkembang, pada masa ini keperawatan mengalami kemaJuan yang berarti seiring dengan kepesatan perkembangan agama kristen, kemajuan terlihat jelas pada zaman pemerintahan constantyn agung dimana beliau mendirikan xenodhoecim/hospes. Kemajuan profesi keperawatan pada masa ini juga terlihat jelas dengan berdirinya RS terkenal di Roma yaitu Monastic Hospital. ( Bangsal, tempat orang cacat, miskin dan yatim piatu )
Memasuki abad VII masehi, agama islam tersebar ke berbagai pelosok negara hingga afrika. Pada masa Ini juga di jazirah arab berkembang pesat ilmu pengetahuan sepertt ilmu pasti, kimia, hygiene dan obat-obatan (Rafidah).
Pada permulaan abad XVI,
struktur dan orientasi Masyarakat menngalami perubahan, orientasi kekuasaan (perang),
akibatnya banyak gereja & tempat ibadah tutup, sehingga untuk merawat orang
sakit oleh orde agama.
Hal ini berdampak negatif,
gereja dan tempat ibadah ditutup yang menyebabkan kekurangan tenaga perawat, karena
sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan perawat, bekas wanita Jalanan (wts) diterima
bekerja sebagai perawat. Disisi lain adanya perang sepertt perang salib berdampak
positif terhadap perkembangan keperawatan. Untuk menolong korban perang dibutuhkan
banyak tenaga suka rela yang dipekerjakan sebagai perawat ttd : orde agama, wanita
yang mengikuti suami ke medan perang turut merawat orang sakit.
Pengaruh perang salib terhadap keperawatan mulai
di kenal konsep P3K, pada masa itu ada 3 RS yang berperan :
1.
Hotel Dieu di lion.
Pekerjaan yang dilakukan oleh mantan WTS yang telah
bertobat. RS ini berperan besar dalam kemajuan
keperawatan. Hal ini disebabkan pekerjaan perawat digantikan oleh perawat yang
terdidik melalui pendidikan dari RS itu.
2.
Hotel Dieu di Paris.
Pekerja perawatan dilakukan oleh orde agama, sesudah
revolusi Prancis, orde agama dihapuskan & diganti oleh orang-orang bebas yang
tidak terikat pada agama. Pelopor yang terkenal di RS adalah : Genevieve Bouguet.
3.
ST.Thomas Hospital tahun 1123 M.
Florence Nigtingale memulai karirnya dan memperbaharui
keperawatan. Pada abad pertengahan XVIII keperawatan mulai banyak dipercaya orang,
miss Floren N. Florent N lahir
pada tahun 1820 dari keluarga kaya dan terhormat, ia tumbuh berkembang di
inggris dengan pendidikan yang cukup. Hal tersebut di tentang keras,ia diterima
mengikuti kursus pendidikan perawat di usia 31 thn.
Perkembangan di Inggris
Seusai perang, Florence N kembali ke inggris,
inggris membuka jalan bagi kemajuan dan perkembangan keperawatan, dimana di
pelopori oleh Florence dan diikuti oleh negera-negara lain. Pada tahun
1840 inggris mengalami perubahan besar dalam keperawatan, dimana sekolah-sekolah
perawat mulai bermunculan.
Mis : pendidikan perawat di london hospital. Tapi kurikulum
masih kurang teratur. Pada tahun 1820 perkembangan perawat mengalami kemajuan
pesat berkat Florence N yang mendirikan sekolah perawat modern. Konsep ini yang
mempengaruhi pendidikan keperawatan dewasa ini.
Kontribusi Florence N :
·
Nutrisi (penting), mengembangkan pendidikan keperawatan.
·
Rekreasi bagi orang sakit.
·
Menngidentifikasi kebutuhan personal.
·
Menetapkan standar manajemen RS & pasien.
Syarat-syarat untuk mejadi
perawat pada waktu itu :
-
Harus suci badan dan pikiran.
-
Sabar dan harus pandai memelihara dan merawat orang sakit.
Ilmu Ketabiban dan Pengobatan:
Ilmu ini telah mencapai
kemajuan sejak 1200 M.
Hal ini dapat kita ikuti dalam
buku yang berjudul “sanskritvedas” yang
memuat :
-
Bermacam-macam obat dan cara penanganannya.
-
Cara mengerjakan pembedahan.
-
Daftar obat-obat racun beserta obat-obat penawarnya.
-
Uraian tentang macam-macam penyakit dan kebersihan diri.
TIONGKOK
Tahun 300 SM : Terkenal suatu negara yang telah tinggi peradabannya. Misalnya : Membuat kain sutera.
ILMU KETABIBAN DAN
PENGOBATAN
Telah mengenal penyakit
kelamin (Go & Syphilis).Orang yang terkenal : “Seng lung” (Bapak Pengobatan)
Semboyannya : “Lihat,dengar,,rasa”. YAHUDI KUNO
Zaman purba bangsa Yahudi
kuno berdiam di Palestina. Ilmu pengetahuan mereka banyak diperoleh dari bangsa
Mesir. Misalnya : cara memberi pengobatan. Orang yang terkenal dalam lapangan
ini adalah “ MUSA” (pembuat UU Yahudi)
UU Kesehatan Bangsa Yahudi
:
-
Pemeriksaan dan pemilihan bahan makanan yang akan dimakan
-
Pengadaan cara pembuangan kotoran manusia.
-
Pelarangan makan daging babi karena dapat menimbulkan suatu penyakit.
-
Memberitahukan kepada yang berwajib bila ada penyakit yang berhubungan
dengan tindakan.
Seorang Antropolog terkenal
bernama “Virchow (1821-1902)” menamakan Musa sebagai tabib yang terbesar
disegala masa.
INDIA
Pada zaman purba , india sudah
memiliki RS. Hal ini dapat dilihat pada zaman pemerintahan Raja “Asoka”. Perawatan
telah mencapai kemajuan, perawatan ini dibantu oleh pembantu-pembantu tabib serta
anggota-anggota perawatan laki-laki dan prempuan yang telah mendapat pendidikan
perawatan----- perawat.
YUNANI
Bangsa yunani ----- memuja dan memuliakan banyak dewa. Misalnya : Dewa asklepios (dewa p’ngobat) Putri dari dewa -----Hygeia (dewi Kesehatan)
Orang-orang yang terkenal
dalam ketabiban :
1.
Hipocrates
Jasanya :
-Penyakit bukan disebabkan
setan
- Mengajarkan tentang
makanan si sakit
- Penderita jiwa dirawat secara
kemnusiaan
2. Plato –
Ahli filsafat : M’nrgkan otak sbg pst kesadaran.
3. Aristoteles
(ahli Filsafat)
Ahli jiwa dan ilmu hayat--- yang
menyelidiki anatomi dengan cara membedah binatang-binatang.
PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA
Perkembangan dipengaruhi oleh
kondisi sosial ekonomi, sejak masa penjajahan kolonial belanda, inggris dan jepang.
Pada masa pemerintahan kolonial belanda, perawat berasal dari penduduk pribumi
(Velpleger). Dengan dibantu Zieken Oppaser (penjaga orang sakit) yang bekerja
di RS “Binnen Hospital” di Jakarta (1799). Memelihara kesehatan staf dan
tentara belanda.
Pendiri RS-RS ini usaha
Daendels di Jakarta, semarang dan surabaya. Ternyata tidak diikuti perkembangan
profesi keperawatan karena tujuannya semata-mata untuk kepentingan tentara
belanda. Berbeda ketika VOC berkuasa, Gubernur Jendral inggris “ Raffles”
(1811-1816) memperhatikan kesehatan rakyat, dengan semboyan “Kesehatan adalah milik manusia” sehingga
melakukan berbagai upaya memperbaiki derajat kesehatan penduduk pribumi. Setelah
pemerintahan kolonial kembali ke tangan belanda peningkatan kesehatan mengalami
kemajuan.
Di Jakarta tahun 1819
didirikan beberapa RS, RS Stadsverband di glodok tahun 1919, kemudian RS pindah
ke salemba (RSCM). RSCM merupakan RS Pusat rujukan nasional dan pendidikan
nasional.
Pada tahun 1816-1942 berdiri
pula beberapa RS swasta, yaitu :
1.
RS persatuan Gereja Indonesia (PGI) Milik misionaris Katolik.
2.
RS.ST.Carolus.
3.
RS.ST.Baromeus di bandung.
4.
RS.Elizabeth di semarang.
Beriringan berdirinya RS
maka didirikan pula : Sekolah perawat, RS Cikini (tahun 1906), menyelenggarakan
pendidikan juru rawat. RSCM (1912) Sekolah perawat pertama yang berdiri di
indonesia.
Pekerjaan perawat pada
masa belanda dan inggris dikerjakan oleh perawat yang telah terdidik. Dengan
kehadiran sekutu jepang menyebabkan perkembgn keperawatan mengalami kemunduran,
maka pada masa jepang, tugas perawat dilakukan oleh mereka yang tidak terdidik
untuk menjaga orang sakit. Dimana pimpinan RS sebelumnya orang belanda dan
kemudian diambil alih orang jepang.
Efeknya :
Obt sangat kurang sehingga
wabah penyakit timbul di mana-mana. Bahan balutan sangat kurang sehingga daun pisang
dan pelepah pisang digunakan sebagai bahan balutan. Pembangunan di bidang kesehatan
mulai tahun 1949, RS dan balai pengobatan mulai di bangun.
Pada tahun 1952, sekolah perawat
berdiri, sekolah guru perawat dan sekolah perawat (se-tingkat smp). Pendidikn
keperawatan profesional didirikan pada tahun 1962 dengan didirikan
Akper (milik Depkes di Jakarta) yang bertujuan untuk menghasilkan perawat profesional
pemula.
Bersamaan ini pula didirikan
Akper (Depkes) di Ujung pandang, bandung dan palembang.
Sejak adanya kesepakatan
lokakarya nasional (januari 1983) tentang pengakuan dan diterimanya keperawatan
sebagai suatu profesi dan pendidikannya berada pada pendidikan tinggi, terjadi
perubahan mendasar dalam pandangan tentang pendidikan keperawatan. Pendidikan
keperawatan bukan lagi menekankan pada penguasaan keterampilan, tetapi lebih pada
penumbuhan dan pembinaan sikap.
Tahun 1996 terdapat Akper
sejumlah 227 buah. Dan ketentuan profesional keperawatan disertai dengan
landasan ilmu pengetahuan khususnya ilmu keperatawan. Tahun 1983 merupakan tahun
kebangkitan profesi keperawatan di indonesia. sebagai perwujudan laoka karya tersebut,
tahun 1984 diberlakukan kurikulum nasional untuk Diploma III keperawatan.
Hal ini sejalan dengan UU
No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan, pasal 32 ayat 3 dan 4.
Tahun 1985 dibuka Program
Studi Ilmu Keperawatan di Fakultas Kedokteran UI dan kurikulum pendidikan tenaga
keperawatan jenjang S1 juga di syahkan. Tahun 1992 merupakan tahun penting bagi
profesi keperawatan, karena secara hukum keberadaan tenaga keperawatan sebagai
profesi diakui dlm UU yaitu yg dikenal dgn UU No.23 thn 1992 ttg kes.
Tahun 1995 dibuka lagi
Program Studi Ilmu Keperawatan di Indonesia yaitu di Universitas pajajaran
Bandung dan Fakultas Kedokteran UI berubah menjadi Fakultas Keperawatan. Tahun
1998 dibuka kembali program S2 keperawatan yang ketiga yaitu Program Studi Ilmu Keperawatan di universitas Gadjah
Mada Yogyakarta.. Kurikulum Ners disahkan. Digunakannya kurikulum ini merupakan
hasil pembaharuan kurikulum S1 keperawatan
tahun 1985.
Tahun 1999 program S1
kembali dibuka, yaitu Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) di Universitas
Airlangga Surabaya, PSIK universitas Brawijaya Malang, PSIK di universitas
Hasanudin Ujung Pandang, PSIK di universitas SUMUT, dan PSIK di
universitas Diponegoro jawa Tengah.
Tahun 2000 diterbitkan SK
Menkes No.647 tentang Registrasi dan Praktik Perawat sebagai regulasi praktik
keperawatan sekaligus kekuatan hukum bagi tenaga perawat dalam menjalankan
praktik keperawatan secara profesional.
BERPIKIR
KRITIS DALAM KEPERAWATAN
-
Berpikir kritis adalah reflektif, pemikiran yang masuk akal tentang masalah
keperawatan tanpa ada solusi dan difokuskan pada keputusan apa yang harus
diyakini dan dilakukan.
-
Belajar untuk berpikir secara
kreatif dan mendalam memampukan perawat untuk merawat klien sebagai advokat.
-
Berpikir secara kritis menantang individu untuk menelaah asumsi tentang
informasi terbaru.
-
Berpikir dan Belajar sebagai perawat profesional, perawat harus selalu
melihat dan berpikir ke depan. Untuk berpikir secara kritis membuat perawat mampu
belajar dan untuk secara positif mempengaruhi praktik keperawatan.
Model Berpikir Kritis
Kataoka-Yahiro dan Saylor
(1994).
Telah mengembangkan suatu
model tentang berpikir kritis untuk penilaian keperawatan.
Dasar pengetahuan Khusus.
-
Komponen pertama berpikir kritis adalah dasar pengetahuan khusus perawat
dalam keperawatan.
-
Dasar pengetahuan beragam sesuai dengan program pendidikan dasar keperawatan
dari jenjang mana perawat diluluskan sdan setiap gelar tingkat lanjut yang didapatkan
perawat.
Pengalaman
·
Komponen kedua dari model bepikir kritis adalah pengalaman dalam keperawatan
Kecuali perawat mempunyai kesempatan untuk berpraktek di dalam lingkungan
klinik dan membuat keputusan tentang perawat klien, berpikir kritis tidak akan
pernah terbentuk. Ketika perawat harus menghadapi klien, informasi tentang kesehatan
dapat diketahui dari mengamati, merasakan,
berbicara dengan klien.
Kompetensi
Kompetensi berpikir kritis
adalah proses kognitif yang digunakan perawat untuk membuat penilaian keperawatan.
Ada 3 tipe kompetensi :
1.
Berpikir kritis umum
2.
Berpikir kritis spesifik dalam situasi klinis
3.
Berpikir kritis spesifik dalam
keperawatan.
Sikap Untuk berpikir
Kritis
·
Berpikir kritis adalah sikap yang merupakan aspek sentral dari pemikir
kritis. Sikap ini adalah nilai yang harus cara kritis ditunjukkan
keberhasilannya oleh pemikir kritis.
·
Individu harus menunjukan keterangan kognitif untuk berpikir secara kritis,
tetapi juga penting untuk memastikan bahwa keterangan digunakan secara adil dan
bertanggung jawab.
Standar B’pikir Kritis
Mencakup standar intelegtual
dan profesional.
Paul (1993) menemukan bahwa
standard inteleqtual menjadi universal untuk berpikir kritis.
Ketika perawat memikirkan
masalah klien, penting sekali menggunakan standard ini.
Kemampuan Berpikir Kritis
:
·
Berpikir secara aktif dengan menggunakan inteligensia, pengetahuan dan
keterampilan diri untuk menjawab pertanyaan.
·
Dengan cermat mengggali situasi dengan mengajukan dan menjawab pertanyaan
yang relevan.
·
Berpikir untuk diri sendiri dan secara cermat menelaah berbagi ide.
Komponen Berpikir Kritis
Dalam Keperawatan
Dasar Keperawatan Khusus
dalam Keperawatan :Pengalaman Dalam Keperawatan.
KOMPOTENSI BERPIKIR KRITIS
1.
Kompotensi umuma
2.
Kompotensi khusus dlm situasi kritis
3.
Kompotensi khusus dlm kep
SIKAP UTK BERPIKIR KRITIS
:
o
Percaya diri
o
Mandiri
o
Keterbukaan
o
t.gg gugat
o
Berani m’ngambil resiko
o
Disiplin
o
Ketekunan
o
Kreativitas
o
Rasa ingin tahu
o
Kerendahan hati
STANDAR UTK BERPIKIR
KRITIS :
1.
Standar Intelektual
2.
Jelas
3.
Tepat
4.
Spesifik, t’buka
5.
Akurat, adekuat
6.
Relevan, signifikan
7.
Masuk akal, mendalam
8.
Konsisten, luas
9.
Logika, komplet
Standar Profesional :
- Kriteria etis untuk penilaian keperawatan
- Kriteria untuk evaluasi, tanggung jawab
profesional.
TERIMA
KASIH
0 comments:
Posting Komentar