Sabtu, 16 November 2013

Sejarah dan Perkembangan Keperawatan

PENGANTAR KONSEP DASAR KEPERAWATAN


SEJARAH PERKEMBANGAN
Perkembangan Keperawatan di Dunia

Tahap perkembangan :

-          Mother instink
-          Keperawatan berdasarkan kepercayaan pada roh-roh (animisme)
-          Kepercayaan bahwa penyakit yang disebabkan kemarahan para dewa.
-          Perubahan kehidupan manusia.
Terjadi perubahan dalam kepercayaan pada dewa-dewa. sakit disebabkan karena kemarahan dewa-dewa sehingga di dirikan kuil = RS. Fenomena ini terlihat pada sejarah bangsa mesir & Cina.

o   Bangsa mesir : menyembah dewa isis (mampu menyembuhkan penyakit)
o   Bangsa cina     : penyakit disebabkan oleh setan, perawat tidak diperkenankan untuk merawat  orang sakit.
o   Ketabiban (+ 14 abad SM) telah dikenal pembalutan bidai  (spalk), hygien   umum & anatomi Manusia
o   Berkembang di India, Mesir, Yahudi, Tiongkok & Roma.

Diakones & Philantrop (+ 400 SM)

Diakones (orang tua dan janda yg melayani orang sakit, membantu penderita yang memberikan perawatan di rumah penduduk. Perkembangan ilmu kedokteran dan keperawatan, Kemajuan peradaban manusia dimulai ketika manusia mengenal agama sehingga mempengaruhi peradaban manusia  yang berdampak positif terhadap keperawatan.

Pada permulaan masehi, agama kristen mulai berkembang, pada masa ini keperawatan mengalami kemaJuan yang berarti seiring dengan kepesatan perkembangan agama kristen, kemajuan terlihat jelas pada zaman pemerintahan constantyn agung dimana beliau mendirikan xenodhoecim/hospes. Kemajuan profesi keperawatan pada masa ini juga terlihat jelas dengan berdirinya RS terkenal di Roma yaitu Monastic Hospital. ( Bangsal, tempat orang cacat, miskin dan yatim piatu )

Memasuki abad VII masehi, agama islam tersebar ke berbagai pelosok negara hingga afrika. Pada masa Ini juga di jazirah arab berkembang pesat ilmu pengetahuan sepertt ilmu pasti, kimia, hygiene dan obat-obatan (Rafidah).

Pada permulaan abad XVI, struktur dan orientasi Masyarakat menngalami perubahan, orientasi kekuasaan (perang), akibatnya banyak gereja & tempat ibadah tutup, sehingga untuk merawat orang sakit oleh orde agama.
Hal ini berdampak negatif, gereja dan tempat ibadah ditutup yang menyebabkan kekurangan tenaga perawat, karena sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan perawat, bekas wanita Jalanan (wts) diterima bekerja sebagai perawat. Disisi lain adanya perang sepertt perang salib berdampak positif terhadap perkembangan keperawatan. Untuk menolong korban perang dibutuhkan banyak tenaga suka rela yang dipekerjakan sebagai perawat ttd : orde agama, wanita yang mengikuti suami ke medan perang turut merawat orang sakit.

Pengaruh perang salib terhadap keperawatan mulai di kenal konsep P3K, pada masa itu ada 3 RS yang berperan :

1.      Hotel Dieu di lion.
Pekerjaan yang dilakukan oleh mantan WTS yang telah bertobat.   RS ini berperan besar dalam kemajuan keperawatan. Hal ini disebabkan pekerjaan perawat digantikan oleh perawat yang terdidik melalui pendidikan dari RS itu.
2.      Hotel Dieu di Paris.
Pekerja perawatan dilakukan oleh orde agama, sesudah revolusi Prancis, orde agama dihapuskan & diganti oleh orang-orang bebas yang tidak terikat pada agama. Pelopor yang terkenal di RS adalah : Genevieve Bouguet.
3.      ST.Thomas Hospital tahun 1123 M.
Florence Nigtingale memulai karirnya dan memperbaharui keperawatan. Pada abad pertengahan XVIII keperawatan mulai banyak dipercaya orang, miss Floren N.            Florent N lahir pada tahun 1820 dari keluarga kaya dan terhormat, ia tumbuh berkembang di inggris dengan pendidikan yang cukup. Hal tersebut di tentang keras,ia diterima mengikuti kursus pendidikan perawat di usia 31 thn.

Perkembangan di Inggris

Seusai perang, Florence N kembali ke inggris, inggris membuka jalan bagi kemajuan dan perkembangan keperawatan, dimana di pelopori oleh Florence dan diikuti oleh negera-negara lain. Pada tahun 1840 inggris mengalami perubahan besar dalam keperawatan, dimana sekolah-sekolah perawat mulai bermunculan.

Mis : pendidikan perawat di london hospital. Tapi kurikulum masih kurang teratur. Pada tahun 1820 perkembangan perawat mengalami kemajuan pesat berkat Florence N yang mendirikan sekolah perawat modern. Konsep ini yang mempengaruhi pendidikan keperawatan dewasa ini.

Kontribusi Florence N :

·         Nutrisi (penting), mengembangkan pendidikan keperawatan.
·         Rekreasi bagi orang sakit.
·         Menngidentifikasi kebutuhan personal.
·         Menetapkan standar manajemen RS & pasien.

Syarat-syarat untuk mejadi perawat pada waktu itu :
-          Harus suci badan dan pikiran.
-          Sabar dan harus pandai memelihara dan merawat orang sakit.

Ilmu Ketabiban dan Pengobatan:

Ilmu ini telah mencapai kemajuan sejak 1200 M.
Hal ini dapat kita ikuti dalam buku yang berjudul “sanskritvedas” yang memuat :

-                Bermacam-macam obat dan cara penanganannya.
-              Cara mengerjakan pembedahan.
-              Daftar obat-obat racun beserta obat-obat penawarnya.
-              Uraian tentang macam-macam penyakit dan kebersihan diri.


TIONGKOK

Tahun 300 SM :  Terkenal suatu negara yang telah tinggi peradabannya. Misalnya : Membuat kain sutera.

ILMU KETABIBAN DAN PENGOBATAN
Telah mengenal penyakit kelamin (Go & Syphilis).Orang yang terkenal : “Seng lung” (Bapak Pengobatan) Semboyannya : “Lihat,dengar,,rasa”. YAHUDI KUNO

Zaman purba bangsa Yahudi kuno berdiam di Palestina. Ilmu pengetahuan mereka banyak diperoleh dari bangsa Mesir. Misalnya : cara memberi pengobatan. Orang yang terkenal dalam lapangan ini adalah “ MUSA” (pembuat UU Yahudi)

UU Kesehatan Bangsa Yahudi :
-              Pemeriksaan dan pemilihan bahan makanan yang akan dimakan
-              Pengadaan cara pembuangan kotoran manusia.
-              Pelarangan makan daging babi karena dapat menimbulkan suatu penyakit.
-              Memberitahukan kepada yang berwajib bila ada penyakit yang berhubungan dengan tindakan.

Seorang Antropolog terkenal bernama “Virchow (1821-1902)” menamakan Musa sebagai tabib yang terbesar disegala masa.

INDIA

Pada zaman purba , india sudah memiliki RS. Hal ini dapat dilihat pada zaman pemerintahan Raja “Asoka”. Perawatan telah mencapai kemajuan, perawatan ini dibantu oleh pembantu-pembantu tabib serta anggota-anggota perawatan laki-laki dan prempuan yang telah mendapat pendidikan perawatan----- perawat.

YUNANI

Bangsa yunani ----- memuja dan memuliakan banyak dewa. Misalnya : Dewa asklepios (dewa p’ngobat) Putri dari dewa -----Hygeia (dewi Kesehatan)

Orang-orang yang terkenal dalam ketabiban :
1.      Hipocrates
Jasanya :
-Penyakit bukan disebabkan setan
- Mengajarkan tentang makanan si sakit
- Penderita jiwa dirawat secara kemnusiaan

2.      Plato – Ahli filsafat : M’nrgkan otak sbg pst kesadaran.
3.      Aristoteles (ahli Filsafat)
Ahli jiwa dan ilmu hayat--- yang menyelidiki anatomi dengan cara membedah binatang-binatang.

PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA

Perkembangan dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi, sejak masa penjajahan kolonial belanda, inggris dan jepang. Pada masa pemerintahan kolonial belanda, perawat berasal dari penduduk pribumi (Velpleger). Dengan dibantu Zieken Oppaser (penjaga orang sakit) yang bekerja di RS “Binnen Hospital” di Jakarta (1799). Memelihara kesehatan staf dan tentara belanda.

Pendiri RS-RS ini usaha Daendels di Jakarta, semarang dan surabaya. Ternyata tidak diikuti perkembangan profesi keperawatan karena tujuannya semata-mata untuk kepentingan tentara belanda. Berbeda ketika VOC berkuasa, Gubernur Jendral inggris “ Raffles” (1811-1816) memperhatikan kesehatan rakyat, dengan semboyan “Kesehatan adalah milik manusia” sehingga melakukan berbagai upaya memperbaiki derajat kesehatan penduduk pribumi. Setelah pemerintahan kolonial kembali ke tangan belanda peningkatan kesehatan mengalami kemajuan.

Di Jakarta tahun 1819 didirikan beberapa RS, RS Stadsverband di glodok tahun 1919, kemudian RS pindah ke salemba (RSCM). RSCM merupakan RS Pusat rujukan nasional dan pendidikan nasional.

Pada tahun 1816-1942 berdiri pula beberapa RS swasta, yaitu :
1.      RS persatuan Gereja Indonesia (PGI) Milik misionaris Katolik.
2.      RS.ST.Carolus.
3.      RS.ST.Baromeus di bandung.
4.      RS.Elizabeth di semarang.

Beriringan berdirinya RS maka didirikan pula : Sekolah perawat, RS Cikini (tahun 1906), menyelenggarakan pendidikan juru rawat. RSCM (1912) Sekolah perawat pertama yang berdiri di indonesia.

Pekerjaan perawat pada masa belanda dan inggris dikerjakan oleh perawat yang telah terdidik. Dengan kehadiran sekutu jepang menyebabkan perkembgn keperawatan mengalami kemunduran, maka pada masa jepang, tugas perawat dilakukan oleh mereka yang tidak terdidik untuk menjaga orang sakit. Dimana pimpinan RS sebelumnya orang belanda dan kemudian diambil alih orang jepang.

Efeknya :
Obt sangat kurang sehingga wabah penyakit timbul di mana-mana. Bahan balutan sangat kurang sehingga daun pisang dan pelepah pisang digunakan sebagai bahan balutan. Pembangunan di bidang kesehatan mulai tahun 1949, RS dan balai pengobatan mulai di bangun.

Pada tahun 1952, sekolah perawat berdiri, sekolah guru perawat dan sekolah perawat (se-tingkat smp). Pendidikn keperawatan profesional didirikan pada tahun 1962 dengan didirikan Akper (milik Depkes di Jakarta) yang bertujuan untuk menghasilkan perawat profesional pemula.

Bersamaan ini pula didirikan Akper (Depkes) di Ujung pandang, bandung dan palembang.

Sejak adanya kesepakatan lokakarya nasional (januari 1983) tentang pengakuan dan diterimanya keperawatan sebagai suatu profesi dan pendidikannya berada pada pendidikan tinggi, terjadi perubahan mendasar dalam pandangan tentang pendidikan keperawatan. Pendidikan keperawatan bukan lagi menekankan pada penguasaan keterampilan, tetapi lebih pada penumbuhan dan pembinaan sikap.

Tahun 1996 terdapat Akper sejumlah 227 buah. Dan ketentuan profesional keperawatan disertai dengan landasan ilmu pengetahuan khususnya ilmu keperatawan. Tahun 1983 merupakan tahun kebangkitan profesi keperawatan di indonesia. sebagai perwujudan laoka karya tersebut, tahun 1984 diberlakukan kurikulum nasional untuk Diploma III keperawatan.
Hal ini sejalan dengan UU No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan, pasal 32 ayat 3 dan 4.

Tahun 1985 dibuka Program Studi Ilmu Keperawatan di Fakultas Kedokteran UI dan kurikulum pendidikan tenaga keperawatan jenjang S1 juga di syahkan. Tahun 1992 merupakan tahun penting bagi profesi keperawatan, karena secara hukum keberadaan tenaga keperawatan sebagai profesi diakui dlm UU yaitu yg dikenal dgn UU No.23  thn 1992 ttg kes.
Tahun 1995 dibuka lagi Program Studi Ilmu Keperawatan di Indonesia yaitu di Universitas pajajaran Bandung dan Fakultas Kedokteran UI berubah menjadi Fakultas Keperawatan. Tahun 1998 dibuka kembali program S2 keperawatan yang ketiga yaitu Program  Studi Ilmu Keperawatan di universitas Gadjah Mada Yogyakarta.. Kurikulum Ners disahkan. Digunakannya kurikulum ini merupakan hasil pembaharuan  kurikulum S1 keperawatan tahun 1985.

Tahun 1999 program S1 kembali dibuka, yaitu Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) di Universitas Airlangga Surabaya, PSIK universitas Brawijaya Malang, PSIK di universitas Hasanudin Ujung Pandang, PSIK di universitas SUMUT, dan PSIK di universitas  Diponegoro jawa Tengah.

Tahun 2000 diterbitkan SK Menkes No.647 tentang Registrasi dan Praktik Perawat sebagai regulasi praktik keperawatan sekaligus kekuatan hukum bagi tenaga perawat dalam menjalankan praktik keperawatan secara profesional.


BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN

-              Berpikir kritis adalah reflektif, pemikiran yang masuk akal tentang masalah keperawatan tanpa ada solusi dan difokuskan pada keputusan apa yang harus diyakini dan dilakukan.
-              Belajar untuk berpikir  secara kreatif dan mendalam memampukan perawat untuk merawat klien sebagai advokat.
-              Berpikir secara kritis menantang individu untuk menelaah asumsi tentang informasi terbaru.
-              Berpikir dan Belajar sebagai perawat profesional, perawat harus selalu melihat dan berpikir ke depan. Untuk berpikir secara kritis membuat perawat mampu belajar dan untuk secara positif mempengaruhi praktik keperawatan.

Model Berpikir Kritis

Kataoka-Yahiro dan Saylor (1994).
Telah mengembangkan suatu model tentang berpikir kritis untuk penilaian keperawatan.

Dasar pengetahuan Khusus.

-              Komponen pertama berpikir kritis adalah dasar pengetahuan khusus perawat dalam keperawatan.
-              Dasar pengetahuan beragam sesuai dengan program pendidikan dasar keperawatan dari jenjang mana perawat diluluskan sdan setiap gelar tingkat lanjut yang didapatkan perawat.

Pengalaman
·               Komponen kedua dari model bepikir kritis adalah pengalaman dalam keperawatan Kecuali perawat mempunyai kesempatan untuk berpraktek di dalam lingkungan klinik dan membuat keputusan tentang perawat klien, berpikir kritis tidak akan pernah terbentuk. Ketika perawat harus menghadapi klien, informasi tentang kesehatan  dapat diketahui dari mengamati, merasakan, berbicara dengan klien.

Kompetensi
Kompetensi berpikir kritis adalah proses kognitif yang digunakan perawat untuk membuat penilaian keperawatan.

Ada 3 tipe kompetensi :
1.       Berpikir kritis umum
2.       Berpikir kritis spesifik dalam situasi klinis
3.       Berpikir  kritis spesifik dalam keperawatan.

Sikap Untuk berpikir Kritis
·               Berpikir kritis adalah sikap yang merupakan aspek sentral dari pemikir kritis. Sikap ini adalah nilai yang harus cara kritis ditunjukkan keberhasilannya oleh pemikir kritis.
·               Individu harus menunjukan keterangan kognitif untuk berpikir secara kritis, tetapi juga penting untuk memastikan bahwa keterangan digunakan secara adil dan bertanggung jawab.

Standar B’pikir Kritis
Mencakup standar intelegtual dan profesional.

Paul (1993) menemukan bahwa standard inteleqtual menjadi universal untuk berpikir kritis.
Ketika perawat memikirkan masalah klien, penting sekali menggunakan standard ini.

Kemampuan Berpikir Kritis :
·         Berpikir secara aktif dengan menggunakan inteligensia, pengetahuan dan keterampilan diri untuk menjawab pertanyaan.
·         Dengan cermat mengggali situasi dengan mengajukan dan menjawab pertanyaan yang relevan.
·         Berpikir untuk diri sendiri dan secara cermat menelaah berbagi ide.

Komponen Berpikir Kritis Dalam Keperawatan
Dasar Keperawatan Khusus dalam Keperawatan :Pengalaman Dalam Keperawatan.

KOMPOTENSI BERPIKIR KRITIS
1.      Kompotensi umuma
2.      Kompotensi khusus dlm situasi kritis
3.      Kompotensi khusus dlm kep

SIKAP UTK BERPIKIR KRITIS :
o   Percaya diri
o   Mandiri
o   Keterbukaan
o   t.gg gugat
o   Berani m’ngambil resiko
o   Disiplin
o   Ketekunan
o   Kreativitas
o   Rasa ingin tahu
o   Kerendahan hati

STANDAR UTK BERPIKIR KRITIS :

1.      Standar Intelektual
2.      Jelas
3.      Tepat
4.      Spesifik, t’buka
5.      Akurat, adekuat
6.      Relevan, signifikan
7.      Masuk akal, mendalam
8.      Konsisten, luas
9.      Logika, komplet

Standar Profesional :
-  Kriteria etis untuk penilaian keperawatan
-  Kriteria untuk evaluasi, tanggung jawab profesional.



TERIMA KASIH

0 comments:

Posting Komentar