Akhirat itu urusan yg besar, malah
terbesar dari urusan2 lain bila kita mau merenung. Banyaknya kelalaian soal
akhirat karena itu memang ujiannya, dan jalan ke akhirat hakikatnya merupakan
jenis ujian yang lebih penting dibanding ujian-ujian keduniaan yang pernah kita
alami (Ujian SMP, Ujian Pegawain karir Dst). Makanya sungguh benar sabda
Rosulullah SAW bahwa manusia cerdas ialah hamba Allah yang paling baik
mempersiapkan bekal untuk diakhirat nanti..
Seorang hamba Allah kudu ngikutin surat
tugasnya dengan benar, tugas dari Allah, dengan surat panduan Quran dan Sunnah.
Manusia diberi tugas sbg khalifah, dengan panduan menjalaninya, itulah jalan yg
lurus. Ibarat kita ini bertugas dinas oleh kantor, tentunya lengkap dengan
panduan tugasnya, dimana kita gak bisa melenceng dari panduannya bila tak ingin
terkena sangsi, bahkan beresiko terkena pemecatan dari status karyawan, dan
soal akhirat jauh lebih besar dibanding contoh tsb.
Karena besar maka Allah SWT
memerintahkan kita Iqro, bacalah..tentu saja membaca panduannya Quran dan
Sunnah sebagai prioritas, mengkaji, menjadikannya referensi, selalu
meninggikannya dalam perilaku.
Sebagaimana Nabi, Shahabat yang sering
menangis mendengar Firman Allah, dan Umar Bin Khattab saat menjadi khalifah
pemimpin Umat ia terdiam ditegur seorang wanita tua karena ia membacakan Ayat
Allah, jadi beneran Allah dan Rosul-Nya dibesarin lebih dari apapun, yang
beginilah tanda Allahuakbar, didalam shalatnya mantep dan membekas dalam
keseharian.
Si Ibu juga gak takut Umar, padahal ia
Khalifah setara sbg pemimpin dunia, dan Umar juga gak gengsi malah tertunduk
saat ayat Allah dibacakan siibu. Jadi keduanya beneran sama2 membesarkan Allah
SWT.
Sayangnya kebanyakan kita lalai
menyepelekan dari membaca dan tunduk dengan ayat-ayat Allah, hadist Nabinya,
akibatnya betapa banyaknya kita yang gak faham halal dan haram, betapa banyak
yang menjadikan agama Allah ini sesuatu yang diremehkan, enteng ninggalin
shalat, enteng lepas jilbab, enteng melenceng dari petunjuk Allah, enteng gak
dhuha, enteng nunda sedekah, enteng kerjasama dengan musuh Allah seperti
yahudi, padahal kehidupan ini sendiri gak lepas dari aturan Allah SWT dalam
panduannya.
14 Abad yang lalu Quran dan Sunnah masih
relevan dan ngepas kepada semua bidang kehidupan manusia dari yang besar ampe
yang kecil, terlalu banyaknya ajaran barat hingga kondisi menjadikan semuanya
terbiasa gak make Quran, hingga gak jadi bernilai ibadah, akibat lama gak
terdoktrin pentingnya berkehidupan, berdagang, berkeluarga, hingga berbangsa
sesuai Sunnah cara Rosulullah SAW padahal Cinta Allah dan Rosulullah SAW itu
beneran harus serius, karena mencintai artinya juga mengikuti jalan-Nya, dan
semua dalam Islam ini menyentuh seluruh kehidupan, dan itulah bagian dari Agama
Allah, dan ini petunjuk-Nya dan bagian Ibadah kepada-Nya selain ibadah ritual,
mentaati apa yang diturunkan Allah, merupakan bukti dari ucapan, Laa Ilaaha
ilallaah.
Bila Agama itu gak difungsikan
sebagaimana mestinya, dimana kita takbir saat shalat, namun Allah maha besarnya
hanya dibibir saja tetapi kenyataannya kita gak pake petunjuk Allah didalam
kehidupan, maka jadilah kehidupan penuh nilai-nilai kejahiliahan, kehidupan
jadi mirip sebagaimana ketika saat Rosulullah SAW belum diutus.
Rasulullah SAW bersabda, Telah aku
tinggalkan untuk kalian, dua perkara yang kalian tidak akan sesat selama kalian
berpegang teguh dengan keduanya; Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya. (HR. Malik
1395)
Allah dalam firman-Nya: ... tetapi setan (Iblis) menjadikan
umat-umat itu memandang baik perbutan mereka (yang buruk), maka setan menjadi
pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka adzab yang sangat pedih. (QS.
An-Nahl 16:63)
Allah SWT Berfirman : Sesungguhnya APA
SAJA yang mereka SERU, SELAIN dari Allah, itulah Al-Bathil kebatilan, dan
sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. Al-Hajj [22]
: 62) (QS. Al-Baqarah [2] : 42)
Sedari sekarang mulai benerin diri kita,
keluarga kita agar demen mengkaji Agama Allah terus menerus, dimana ngaji itu
gak bakalan cukup dari satu, dua guru karena Islam ada spesialisasinya dari
yang terpenting seperti Akidah, Tauhid, lalu menyusul Fiqih, belajar tajwid
bacaan Qur'an, tafsir, beneran dah giatkan semuanya menuju jalannya Allah SWT,
jangan lupa perhatiin gurunya, kesejahteraannya, karena sedekah juga diutamakan
kepada penuntut ilmu, ustadz, majlis talim, dimana merekalah yang nerusin ilmu
Islam itu sendiri, jangan sampe kita demen nonton konser, promoin acara2
keduniaan, nyebarin pesan2 kelalaian, padahal bumi ini milik Allah, kita kurang
mengetahui pentingnya mendalami agama Islam, karena kebanyakan doyan
berlama-lama dalam kelalaiannya, hingga mudah memisah-misahkan bagian agama
Allah, dan yang parah, banyak yang beragama tapi disesuaikan dengan nalarnya
saja alias gak pake dalil, yg ini beneran jangan dah. Naudzubillah Min Dzalik,
Semoga Allah SWT memudahkan kita, dan Allah jadikan kita dan saudara seiman
yang lain untuk memprioritaskan Petunjuk Allah SWT ini buat kebaikan kita
didunia dan akhirat, Amin
1 comments:
Jazakallah
Posting Komentar