Minggu, 11 Mei 2014

PEGANGAN HIDUP

Akhirat itu urusan yg besar, malah terbesar dari urusan2 lain bila kita mau merenung. Banyaknya kelalaian soal akhirat karena itu memang ujiannya, dan jalan ke akhirat hakikatnya merupakan jenis ujian yang lebih penting dibanding ujian-ujian keduniaan yang pernah kita alami (Ujian SMP, Ujian Pegawain karir Dst). Makanya sungguh benar sabda Rosulullah SAW bahwa manusia cerdas ialah hamba Allah yang paling baik mempersiapkan bekal untuk diakhirat nanti..

Seorang hamba Allah kudu ngikutin surat tugasnya dengan benar, tugas dari Allah, dengan surat panduan Quran dan Sunnah. Manusia diberi tugas sbg khalifah, dengan panduan menjalaninya, itulah jalan yg lurus. Ibarat kita ini bertugas dinas oleh kantor, tentunya lengkap dengan panduan tugasnya, dimana kita gak bisa melenceng dari panduannya bila tak ingin terkena sangsi, bahkan beresiko terkena pemecatan dari status karyawan, dan soal akhirat jauh lebih besar dibanding contoh tsb.

Karena besar maka Allah SWT memerintahkan kita Iqro, bacalah..tentu saja membaca panduannya Quran dan Sunnah sebagai prioritas, mengkaji, menjadikannya referensi, selalu meninggikannya dalam perilaku.

Sebagaimana Nabi, Shahabat yang sering menangis mendengar Firman Allah, dan Umar Bin Khattab saat menjadi khalifah pemimpin Umat ia terdiam ditegur seorang wanita tua karena ia membacakan Ayat Allah, jadi beneran Allah dan Rosul-Nya dibesarin lebih dari apapun, yang beginilah tanda Allahuakbar, didalam shalatnya mantep dan membekas dalam keseharian.

Si Ibu juga gak takut Umar, padahal ia Khalifah setara sbg pemimpin dunia, dan Umar juga gak gengsi malah tertunduk saat ayat Allah dibacakan siibu. Jadi keduanya beneran sama2 membesarkan Allah SWT.

Sayangnya kebanyakan kita lalai menyepelekan dari membaca dan tunduk dengan ayat-ayat Allah, hadist Nabinya, akibatnya betapa banyaknya kita yang gak faham halal dan haram, betapa banyak yang menjadikan agama Allah ini sesuatu yang diremehkan, enteng ninggalin shalat, enteng lepas jilbab, enteng melenceng dari petunjuk Allah, enteng gak dhuha, enteng nunda sedekah, enteng kerjasama dengan musuh Allah seperti yahudi, padahal kehidupan ini sendiri gak lepas dari aturan Allah SWT dalam panduannya.

14 Abad yang lalu Quran dan Sunnah masih relevan dan ngepas kepada semua bidang kehidupan manusia dari yang besar ampe yang kecil, terlalu banyaknya ajaran barat hingga kondisi menjadikan semuanya terbiasa gak make Quran, hingga gak jadi bernilai ibadah, akibat lama gak terdoktrin pentingnya berkehidupan, berdagang, berkeluarga, hingga berbangsa sesuai Sunnah cara Rosulullah SAW padahal Cinta Allah dan Rosulullah SAW itu beneran harus serius, karena mencintai artinya juga mengikuti jalan-Nya, dan semua dalam Islam ini menyentuh seluruh kehidupan, dan itulah bagian dari Agama Allah, dan ini petunjuk-Nya dan bagian Ibadah kepada-Nya selain ibadah ritual, mentaati apa yang diturunkan Allah, merupakan bukti dari ucapan, Laa Ilaaha ilallaah.

Bila Agama itu gak difungsikan sebagaimana mestinya, dimana kita takbir saat shalat, namun Allah maha besarnya hanya dibibir saja tetapi kenyataannya kita gak pake petunjuk Allah didalam kehidupan, maka jadilah kehidupan penuh nilai-nilai kejahiliahan, kehidupan jadi mirip sebagaimana ketika saat Rosulullah SAW belum diutus.

Rasulullah SAW bersabda, Telah aku tinggalkan untuk kalian, dua perkara yang kalian tidak akan sesat selama kalian berpegang teguh dengan keduanya; Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya. (HR. Malik 1395)

Allah dalam firman-Nya: ... tetapi setan (Iblis) menjadikan umat-umat itu memandang baik perbutan mereka (yang buruk), maka setan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka adzab yang sangat pedih. (QS. An-Nahl 16:63)

Allah SWT Berfirman : Sesungguhnya APA SAJA yang mereka SERU, SELAIN dari Allah, itulah Al-Bathil kebatilan, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. Al-Hajj [22] : 62) (QS. Al-Baqarah [2] : 42)


Sedari sekarang mulai benerin diri kita, keluarga kita agar demen mengkaji Agama Allah terus menerus, dimana ngaji itu gak bakalan cukup dari satu, dua guru karena Islam ada spesialisasinya dari yang terpenting seperti Akidah, Tauhid, lalu menyusul Fiqih, belajar tajwid bacaan Qur'an, tafsir, beneran dah giatkan semuanya menuju jalannya Allah SWT, jangan lupa perhatiin gurunya, kesejahteraannya, karena sedekah juga diutamakan kepada penuntut ilmu, ustadz, majlis talim, dimana merekalah yang nerusin ilmu Islam itu sendiri, jangan sampe kita demen nonton konser, promoin acara2 keduniaan, nyebarin pesan2 kelalaian, padahal bumi ini milik Allah, kita kurang mengetahui pentingnya mendalami agama Islam, karena kebanyakan doyan berlama-lama dalam kelalaiannya, hingga mudah memisah-misahkan bagian agama Allah, dan yang parah, banyak yang beragama tapi disesuaikan dengan nalarnya saja alias gak pake dalil, yg ini beneran jangan dah. Naudzubillah Min Dzalik, Semoga Allah SWT memudahkan kita, dan Allah jadikan kita dan saudara seiman yang lain untuk memprioritaskan Petunjuk Allah SWT ini buat kebaikan kita didunia dan akhirat, Amin

1 comments:

Posting Komentar