Selasa, 10 Juli 2012

RAHASIA IBLIS (SYAITAN)

Nabi SAW : “Hai iblis bagaimana perbuatanmu pada makhluk Allah ?”
Iblis :   “Adalah suatu kemajuan bagiku dalam menggoda / menyesatkan, yaitu bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada laki-laki yang bukan suaminya, sebagian diantaranya Allah SWT telah memerintahkan seorang malaikat untuk menemui iblis (syaitan) supaya dia (iblis) menghadap Rosulullah SAW untuk memberi tahu segala rahasianya (iblis), baik yang disukai maupun yang dibencinya.
Hikmahnya adalah untuk meningkatkan derajat Nabi Muhamad SAW dan sebagai peringatan serta perisai kepada umat manusia, maka malaikat itupun berjumpa/ menemui iblis dan berkata “ Hai iblis!!! bahwa Allah yang Maha Mulia dan Maha Besar memberi perintah kepadamu untuk menghadap Rosul Muhamad SAW, hendaklah engkau buka segala rahasiamu dan apapun yang ditanya Rasul, hendaklah engkau jawab dengan sebenar-benarnya, jika engkau berdusta walau satu katapun, niscaya akan terputus semua anggota badanmu serta disiksa dengan azab yang amat keras”.
Mendengar ucapan malaikat yang dasyat itu, iblis sangat ketakutan, maka segeralah dia menghadap Nabi Muhamad SAW dengan menyamar sebagai seorang laki-laki tua yang buta sebelah matanya, dan berjanggut putih sepuluh helai, panjangnya seperti ekor (buntut) lembu. Iblispun memberi salam sampai tiga kali, tapi tidak dijawab oleh Rasul SAW. Maka iblis berkata “alaihi laknat” ya Rosulullah! Mengapa engkau tidak menjawab salamku ?! bukankah salam itu sangat mulia disisi Allah?!”.
Kemudian Nabi SAW menjawab dengan tegas, “hai aduwullah seteru Allah!” kepadaku engkau menunjukan kebaikanmu, janganlah engkau mencoba menipuku sebagaimana kau tipu Nabi Adam AS sehingga beliau keluar dari syurga, Habil mati teraniaya dibunuh Qabil dengan sebab hasutanmu, Nabi Ayub engkau tiup dengan asap berracun ketika dia sedang sujud sembahyang hingga dia sengsara beberapa lama, kisah Nabi Daud dengan perempuan Urya, Nabi Sulaeman meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa anbiya dan pendeta yang telah menanggung sengsara akibat hasutanmu.
Hai iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia disisi Allah Azza Wajalla, cuma salammu saja aku tidak hendak menjawabnya karena diharamkan Allah, maka aku kenal baik-baik engkaulah iblis, raja segala syaitan dan jin yang menyamar diri, apa hendakmu menemuiku laknat iblis?!
Jawab iblis “ya Nabi Allah..! janganlah engkau marah karena engkau adalah khatamul anbiya maka engkau dapat mengenali penyamaranku, kedatanganku adalah diperintah Allah untuk memberitahu segala tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam hingga akhir zaman. Ya Nabi Allah..setiap apa yang engkau tanyakan, aku bersedia menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, tidaklah aku berani menyembunyikan/ berbohong walau satu kata.
Kemudian iblis bersumpah menyebut nama Allah dan berkata “ ya Rasulullah..! sekiranya aku berdusta walau sepatah katapun niscaya hancur leburlah badanku menjadi abu”.
Mendengar sumpah iblis itu, Nabipun tersenyum dan berkata dalam hatinya, “inilah satu peluangku untuk mengetahui segala perbuatannya agar didengar oleh sekalian sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi perisai kepada seluruh umatku”.
Nabi SAW : “Hai iblis siapakah sebesar-besar musuhmu dan bagaimana aku terhadapmu ?”
Iblis : “Ya Nabi Allah..!  Engkau adalah musuhku yang paling besar diantara segala musuhku dimuka bumi ini”
Maka Nabipun memandang iblis itu, dan iblispun menggeletar karena ketakutan, lalu iblis berkata lagi…
“yaa khatamul anbiya, adapun aku dapat merubah diriku seperti manusia, binatang, dan lain-lain hingga rupa dan suara pun tidak berbeda, kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Allah. Sekiranya aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu. Aku cabut niat/itikad anak cucu Adam (manusia) supaya menjadi kafir karena engkau berusaha memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk Agama Islam, begitu juga aku berusaha menarik mereka menjadi kafir, murtad atau munafik, aku akan menarik seluruh umat Islam dari jalan benar menuju ke jalan yang sesat, supaya mereka masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya bersamaku”
hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya, aku goda semua manusia supaya meninggalkan shalat, terbuai dengan makan dan minum, berbuat durhaka, aku lalaikan mereka dengan harta benda daripada emas, perak, intan dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya, supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan haram.
Demikian juga ketika mereka berpesta yang bercampur antara lelaki dan perempuan, disana aku lepaskan sebesar-besar godaan supaya hilang peraturan dan minum arak. Apabila terminum arak itu maka hilanglah akal, pikiran, dan rasa malunya, lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, kemudian datang perasaan hasud, dengki, sampai pada pekerja zina.
Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari uang dengan menjadi penipu, peminjam haram, bahkan mencuri, dan apabila mereka teringat akan kesalahan dan dosanya, lalu orang tersebut hendak bertaubat atau beramal soleh dan beribadah, aku akan tetap rayu mereka supaya mereka menangguhkan / menunda ibadahnya, bertambah keras aku goda mereka supaya terus menambahkan maksiat, ada diantara mereka yang sampai mengambil/menggoda isteri orang lain, bila tergoda hati perempuan itu, maka datanglah rasa bangga, ria, takabur, angkuh, megah, sombong, sehingga mereka lengah akan amal ibadah yang akan dikerjakannya itu, bila pada lidahnya.. mereka akan gemar berdusta, mencela orang lain, mengumpat dan lain-lain. Demikian mereka ku goda setiap saat”.
Nabi SAW : “Hai iblis ! mengapa engkau bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan menambah laknat yang besar serta siksa yang besar di neraka yang paling bawah, hai yang dikutuk Allah?! siapa yang menjadikanmu? Siapa yang melanjutkan/ menambah panjang umurmu? Siapa yang menerangkan matamu ? siapa yang memberi pendengaranmu ? siapa yang memberi kekuatan anggota badanmu ?
Iblis : “Semua itu adalah anugerah dari Allah Yang Maha Besar juga, tapi karena nafsu dan takabur membuatku menjadi jahat sejahat-jahatnya. Engkau lebih tahu bahwa diriku telah beribu-ribu tahun menjadi ketua malaikat dan pangkatku telah dinaikan dari satu langit ke satu langit yang tinggi, kemudian aku tinggal di bumi ini beribadat bersama sekalian malaikat sampai beberapa waktu lamanya, tiba-tiba datang firman Allah SWT yang hendak menjadikan seorang khalifah di bumi ini, maka akupun membantah, lalu Allah menciptakan lelaki (Nabi Adam AS) lalu diperintahkan oleh Allah kepada seluruh malaikat untuk memberi hormat kepada lelaki itu (Nabi Adam AS) dan semua malaikat memberi hormat kecuali aku yang ingkar, oleh karena itu Allah sangat murka kepadaku dan wajahku yang tadinya tampan rupawan serta bercahaya berubah menjadi keji dan kelam, aku merasa sakit hati.
Kemudian Allah menjadikan Adam AS raja di syurga serta dikaruniai seorang permaisuri (St.Hawa) yang memerintah seluruh bidadari, aku bertambah dengki dan dendam kepada mereka, akhirnya aku berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah khuldi, lalu keduanya diusir dari syurga ke dunia ini, keduanya berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah di Padang Arafah hingga mereka mendapatkan beberapa anak, kemudian aku menghasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil, itu pun aku masih tidak puas hati, dan berbagai tipu daya aku lakukan kepada anak cucu Adam hingga hari kiamat.
Sebelum engkau lahir ke dunia ya khatamul anbiya, aku beserta bala tentaraku dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia serta tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadat serta balasan pahala dan syurga, kemudian aku turun lagi ke dunia dan memberitahu kepada manusia yang lain (palsu) daripada apa yang sebenarnya aku dapatkan, dengan berbagai tipu daya hingga mereka tersesat dengan berbagai kitab, bid”ah, dan carut marut kehidupan.
Tetapi ketika engkau lahir ya Rasul Allah, maka aku tidak bisa dan tidak dibenarkan oleh Allah untuk naik lagi ke langit untuk bisa mencuri rahasia itu, karena banyak malaikat yang menjaga setiap saat, setiap lapisan pintu langit, dan jika aku bersikeras/ memaksa hendak naik ke langit, maka malaikat akan melontarkan anak panah dari api yang menyala, sudah banyak bala tentaraku yang terkena lontaran malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu. Maka besarlah kesusahanku dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut”.
Nabi SAW : “Hai iblis ! Apakah yang pertama kali engkau tipu dari manusia ?”
Iblis : “Pertama sekali aku palingkan niat/ itikad imannya supaya menjadi kafir, juga ada dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya (walaupun mereka memeluk agama Islam tapi akhlak, tingkah laku perkataan dan perbuatannya seperti orang kafir). Jika tidak berhasil juga aku akan tarik dengan cara mengurangi pahala ibadahnya, lama kelamaan mereka akan terjerumus mengikuti kemauan/ jalanku”.
Nabi SAW : “Hai iblis.!! jika umatku shalat karena Allah, bagaimana keadaanmu ?”
Iblis :“Sebesar-besarnya kesusahanku, gemetarlah badanku dan lemah tulang sendiku, maka aku  kerahkan berpuluh-puluh (iblis) bala tentaraku untuk datang menggoda pada manusia yang shalat itu pada setiap anggota badannya, sebagian masuk pasa anggota badannya supaya merasa malas untuk shalat, merasa waswas, lupa bilangan rakaatnya, ingat dan atau bimbang pada pekerjaan, dagangan atau harta yang ditinggalkannya, mereka senantiasa ingin cepat selesai shalatnya, hilang khusyunya, matanya senantiasa menjeling/ melirik ke kiri dan kanan, telinganya senantiasa mendengar suara orang bisara/ bercakap serta bunyi-bunyian lain, sebagian bala tentaraku duduk dibelakang badan orang yang shalat itu supaya dia tidak kuasa untuk sujud lebih lama, merasa penat/ pegal waktu duduk tahiyat, ada pula bala tentaraku yang masuk ke dalam hatinya supaya didalam hatinya ingin cepat selesai shalatnya.
Itu semua dilakukan supaya pahala shalat/ ibadat mereka berkurang / tidak banyak. Jika para iblis (bala tentaraku) itu tidak berhasil menggoda manusia yang sedang shalat itu, maka aku sendiri yang akan menghukum mereka (bala tentaraku) dengan seberat-berat hukuman.”
Nabi SAW : “Jika umatku membaca Al Qur’an karena Allah, bagaimana perasaanmu ?”
Iblis : “Jika mereka membaca Al Qur’an karena Allah, maka rasa terbakarlah tubuhku, putus-putus setiap uratku, lalu aku lari menjauhi orang tersebut.”
Nabi SAW : “Jika umatku mengerjakan Ibadah Haji karena Allah, bagaimana perasaanmu ?”
Iblis : “Binasalah diriku, gugurlah tulangku karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya”
Nabi SAW :  “Jika umatku berpuasa karena Allah, maka bagaimana perasaanmu ?”
Iblis : “Yaa Rasulullah..! inilah bencana yang paling besar bahayanya padaku, apabila masuk          bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasyi dan Kursyi, bahkan seluruh malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosanya yang telah lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar, serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa.
Yang menghancurkan hatiku adalah segala isi langit dan bumi, yakni malaikat, bulan, bintang, burung, ikan, dan lainnya, semuanya siang malam mendo’akan / memintakan ampunan kepada Allah bagi orang yang berpuasa itu. Satu lagi ialah orang berpuasa di merdeka kan/ dibebaskan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup tetapi semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari bawah Arasyi yang bernama angin syirah yang amat lembut ke dalam syurga.
Pada hari umatmu mulai berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekalian malaikat dengan garangnya menangkapku dan bala tentaraku (jin, syaitan, ifrit) lalu kami dipasung kaki dan tangan kami dengan besi panas dan dirantai serta dimasukan ke bawah perut bumi yang amat dalam, disana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami.
Setelah habis umatmu berpuasa barulah aku dan bala tentaraku dilepaskan oleh Allah dengan perintah agar tidak mengganggu umatmu. Umatmu sendiri telah merasakan ketenangan berpuasa sebagaimana mereka bekerja dan bersahur seorang diri ditengah malam tanpa rasa takut dibandingkan bulan-bulan yang lain”.
Nabi SAW : “ Hai iblis..! bagaimana seluruh sahabatku menurutmu ?”
Iblis : “seluruh sahabatmu juga adalah sebesar-besarnya musuh/ seteruku. Tidak ada upayaku melawannya dan tidak satupun tipu dayaku yang dapat masuk kepada mereka, karena safaat engkau.
“sayidina Abu Bakar As-Siddik sebelum bersamamu pun aku tidak dapat mendekatinya, apalagi setelah berdampingan denganmu, beliau begitu percaya atas kebenaranmu hingga dia menjadi Wazirul ‘azam, bahkan engkau sendiri telah mengatakan : jika ditimbang seluruh isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal kebajikan beliau. Ditambah pula ia telah menjadi mertuamu karena engkau menikah dengan anaknya yaitu sayidatina Aisyah RA yang juga banyak menghafal hadits-haditsmu.
“Sayidina Umar Al Khatab, juga tidaklah berani aku memandang wajahnya karena dia sangat keras menjalankan syariat Islam dengan seksama. Jika aku pandang wajahnya, maka gemetarlah segala tulang sendiku karena sangat takut, hal ini karena imannya sangat kuat apalagi engkau telah mengatakan “ jikalah ada nabi sesudahku, maka Umar boleh menggantikan aku”, karena dia adalah orang harapanmu serta pandai membedakan anatara kafir dan Islam hingga dia diberi gelar Al Faruq”.
“Sayidina Usman Al Affan lagi, aku tidak bisa bertemu dia, karena lidahnya selalu bergerak membaca Al Qur’an. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid, dan menjadi menantumu sebanyak dua kali. Karena taatnya banyak malaikat datang melawat dan memberi hormat kepadanya, malaikat merasa sangat malu kepada Usman hingga engkau mengatakan “ barang siapa menulis Bismillahirrahmaanirrahii pada kitab atau kertas-kertas dengan dakwat merah, niscaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid”.
“ Sayidina Ali Abi Thalib pun itu aku sangat takut karena hebatnya dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat sopan santun, alim orangnya. Jika iblis/ syaitan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena dia sangat kuat beribadah serta beliau adalah golongan orang pertama memeluk Agama Islam dan tidak pernah menundukan kepalanya kepada sembarang berhala. Beliau bergelar “Karamallahuwajhahu” di muliakan Allah akan wajahnya dan juga “Harimau Allah” dan engkau sendiri berkata “Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya” ditambah pula dia menjadi menantumu, maka semakin ngeri aku kepadanya.”
Nabi SAW : “Bagaimana tipu daya engkau kepada umatku ?”
Iblis : “Umatmu itu ada 3 macam”:
“Yang pertama”, Umatmu seperti hujan dari langit yang menghidupkan segala tumbuhan, yaitu ulama yang memeberi nasihat kepada manusia supaya mengerjakan perintah Allah /kebajikan serta meninggalkan laranganNYA, seperti kata Jibril AS “ ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat”
“Yang kedua”, Umatmu seperti tanah, yaitu orang yang sabar, syukur dan ridho dengan apapun karunia Allah, berbuat amal sholeh, tawakal dalam kebajikan’
“Yang ketiga”, Umatmu seperti firaun, terlampau tamak dengan harta benda, dunia, serta menghilangkan amal akhirat, maka akupun bersuka cita, lalu aku masuk kedalam badannya, kemudian aku putarkan hatinya ke lautan durhaka, dan aku hela kemana saja mengikuti kehendakku. Jadi dia senantiasa bimbang kepada dunia, tidak hendak menuntut ilmu agama, tidak beramal ibadat, tidak mau mengeluarkan zakat.
Bila dia miskin, dia mau beribadat, lalu aku goda supaya minta kaya dulu, dan apabila diijinkan oleh Allah dia menjadi kaya, maka aku goda supaya dia melupakan janjinya untuk beribadat, untuk beramal soleh, dan tidak membayar zakat seperti janji dia ketika masih miskin, seperti Qorun yang tenggelam dengan istana mahligainya.
Bila umatmu terkena penyakit, mereka tidak sabar, mereka tidak tawakal kepada Allah, mereka tetap tamak, senantiasa selalu bimbang memikirkan harta, dan sebagian orang asik berebut dunia, harta, berbicara besar/ angkuh, bercakap besar terhadap sesama Islam, benci dan menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat, tempat judi dan perempuan lacur, mereka adalah menemaniku di neraka’.
Nabi SAW : “Siapa yang serupa / sama dengan engkau wahai iblis !?”
Iblis : “Orang-orang yang meringankan/ menganggap rendah syariatmu dan membenci orang Yang  belajar Agama Islam”
Nabi SAW : “Siapa yang mencahayakan muka engkau wahai iblis ?!”
Iblis : “Orang yang berdosa, bersumpah bohong, bersaksi palsu, pemungkir janji”
Nabi SAW : “Apakah rahasia engkau kepada umatku ?”
Iblis : “Jika seorang Islam pergi  untuk buang hajat besar, tapi dia tidak membaca do’a pelindung syaitan, maka aku gosok-gosokan najisnya sendiri ke badannya tanpa ia sadari”.
Nabi SAW : “Jika umatku bersatu dengan isteri / suaminya, bagaimana hal engkau ?”
Iblis : “Jika umatmu hendak bersetubuh dengan isterinya serta membaca do’a pelindung syaitan, maka larilah aku dari padanya, jika mereka tidak membaca do’a pelindung syaitan, maka aku akan bersetubuh lebih dulu dengan isterinya, kemudian bercampurlah benihku dengan benih isterinya, dan jika kemudian menjadi bayi/ anak, maka anak itu akan gemar pada pekerjaan maksiat, malas apada kebaikan, dan menjadi anak yang durhaka, semua ini karena kealpaan ibu bapaknya sendiri.
Begitu juga jika mereka makan tanpa membaca do’a atau basmalah lebih dahulu, maka aku yang lebih dulu makan dari padanya, maka ketika mereka makan, tiadalah mereka merasa kenyang”.
Nabi SAW : “Dengan jalan apa umatku dapat menolak tipu daya engkau wahai iblis ??!!”
Iblis : “Jika dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada Allah, menangis menyesali akan perbuatannya. Apabila marah, segera mengambil air wudhu, maka padamlah marahnya”.
Nabi SAW : “Hai iblis..!! Siapa orang yang paling engkau sukai??”
Iblis : “Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur bulu ketiak atau bulu ari-ari(bulu kemaluan) selama 40 hari, karena disitulah aku mengecilkan diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu”
Nabi saw : “Hai iblis..!! siapakah saudara engkau ?!”
Iblis : “Diantaranya adalah orang yang tidur meniarap / telungkup, orang yang tidur yang matanya terbuka (mendusin atau bangun dari tidurnya) di waktu subuh tetapi menyambung tidur lagi, lalu aku buat dia terlena hingga terbit fajar, demikian juga pada waktu djuhur, ashar, maghrib dan isya, aku beratkan hatinya untuk shalat.”
Nabi SAW : “Apakah jalan yang membinasakan engkau wahai iblis !!!??”
Iblis : “Orang yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang lain, banyak bertaubat, banyak tadarus /membaca Al Qur’an dan mereka yang shalat tengah malam karena Allah”
Nabi SAW : “Hai iblis! Apa yang memecahkan mata engkau ..?”
Iblis : “Orang yang duduk di dalam Mesjid serta beriktifar di dalamnya.”
Nabi SAW : “Apa lagi yang memecahkan mata engkau, wahai iblis !?”
Iblis : “Orang yang taat kepada kedua orang tuanya, mendengar kata mereka, membantu (memberi) makan, pakaian kepada orang tua /mertua selama mereka hidup dan mampu, karena engkau telah bersabda “syurga itu dibawah telapak kaki ibu”.

mohon maaf bila ada kesalahan...

1 comments:

Posting Komentar