Minggu, 18 Agustus 2013

SISTEM SARAF MEDULA SPINALIS



Pembagian Sistem Saraf
1.      Sistem Saraf Pusat (Central Nervous System = CNS)
2.      Sistem Saraf Perifer (Peripheral Nervous System = PNS)

Fungsi Sistem Persarafan
-                Menerima informasi dari dalam maupun dari luar melalui afferent sensory pathway
-                Mengkomunikasikan informasi antara sistem saraf perifer dan sistem saraf pusat.
-           Mengolah informasi yang diterima baik ditingkat saraf (refleks) maupun di otak untuk menentukan respon yang tepat dengan situasi yang dihadapi.
-            Menghantarkan informasi secara cepat melalui efferent motoric pathway ke organ-organ tubuh sebagai kontrol atau modifikasi tindakan.

SEL-SEL SISTEM PERSYARAFAN
Sistem persarafan dibangun oleh dua jenis sel yaitu :
-          Neuron
-          Neuroglia

Neuron
Neuron pada umumnya tidak bermitosis dan mempunyai karakteristik yaitu :
-          Excitability yaitu kemampuan menerima impuls
-          Conductivity yaitu kemampuan mentransmisi impuls ke bagian-bagian sel.
-          Kemampuan mempengaruhi neuron lain, sel otot dan sel-sel kelenjar.
-          Neuron terdiri dari cell body, axon, terminal akson dan beberapa dendrit.

Neuroglia
-          Disebut juga sel glia yang memberikan dukungan, nutrisi dan melindungi neuron.
-          Jenis sel-sel glia yaitu oligodendroglia, astrosit, sel ependymal dan mikroglia yang masing-masing mempunyai fungsi spesifik.

Sinaps And Junctional Transmission
-         Sinaps adalah struktur yang terdapat diantara neuron. Impuls ditransmisi dari neuron ke neuron lain dan pada organ tubuh yang berhubungan. Sinaps adalah titik pertautan antara dua neuron.

Neurotransmitter
-          Adalah agen kimiawi yang berperan dalam mentransmisi impuls melalui sinaps.
-          Neurotransmitter yang bersifat eksitasi adalah acetylcholine, norepinephrine, dopamine, glutamate dan histamine. 
-          Sedangkan neurotransmitter yang pada umummnya menginhibisi adalah gamma aminobutyric acid (GABA) pada jaringan otak dan glycine pada medula spinalis. Serotinin menghambat dan mengontrol tidur, lapar dan mempengaruhi kesadaran.

Alat Indera dan Reseptor

Refleks


-          Refleks merupakan reaksi organisme terhadap perubahan lingkungan baik didalam maupun diluar organisme yang melibatkan sistem saraf pusat dalam memberikan jawaban (respon) terhadap rangsang reseptor.

-          Unit dasar untuk kegiatan saraf terpadu adalah lengkung refleks. Lengkung refleks terdiri atas alat indera, saraf aferen, satu sinaps atau lebih yang terdapat di pusat integrasi atau diganglion simpatis, saraf eferen, dan efektor.

-          Kegiatan dilengkung refleks dimulai di reseptor sensorik, berupa potensial reseptor yang besarnya sebanding dengan kuat rangsang. Potensial reseptor membangkitkan potensial aksi yang bersifat “gagal atau tuntas” di saraf aferen.

Proses Refleks
-          Proses yang terjadi pada refleks tersebut melalui plan yang disebut lengkung refleks, jalan yang dilalui refleks adalah :

ReseptorAferen - Saraf Pusat – SSP – Eferen – Efektor

Komponen utama struktur CNS adalah otak (brain) dan medula spinalis (spinal cord). http://alcsukajaya.blogspot.com

Otak (Brain)
Otak terdiri dari : Cerebrum (otak besar), Brain stem (batang otak) dan Cerebelum (otak kecil)

Cerebrum (otak besar)
struktur cerebrum  terbagi menjadi corteks cerebri dan diensephalon (sub cortikal).
cerebrum terdiri dari 2 (dua) belahan yang disebut hemispher (kiri dan kanan).

Cortex cerebri
dibentuk oleh badan sel neuron, serabut saraf yang tidak bermyelin, neuroglia dan pembuluh darah.
bertanggung jawab terhadap memori, bicara, persepsi, gerakan voluntary, kesadaran logistik dan emosi.

Diencephalon
-          Diencephalon terdiri dari thalamus, hypothalamus dan epithalamus.
-          Thalamus berfungsi memulai memproses impuls sebelum ke corteks serebri yaitu menseleksi, memproses dan pusat relay.
-          Hypothalamus yang berlokasi dibagian bawah, mengatur temperatur tubuh, metabolisme cairan, nafsu makan, ekspresi emosi, siklus bangun dan tidur serta haus.

-          Epithalamus merupakan bagian dorsal diencephalon termasuk pineal body (merupakan system endokrin yang mempengaruhui pertumbuhan dan perkembangan).

Brain stem (batang otak)
-          Brain stem (batang otak) terdiri dari : midbrain (otak tengah), pons dan medulla oblongata.

-          Midbrain berlokasi antara diencephalon dan pons.

-          Merupakan pusat pendengaran dan refleks penglihatan. Juga jalur  persarafan antara hemispher otak dengan bagain bawah otak.

Pons
-          Berlokasi dibawah mid brain, mengandung banyak jalur serabut saraf, juga berfungsi mengontrol pernafasan.

Medulla oblongata
-          Berlokasi didasar batang otak yang merupakan lanjutan dari bagian atas spinal cord. Ia mengandung banyak jalur serabut saraf. Nuklei dari medulla oblongata memainkan peran penting mengontrol frekuensi jantung, tekanan darah, respirasi dan menelan.

Cerebellum (otak kecil)
-          Cerebelum berhubungan dengan midbrain, pons dan medulla oblongata. Dia juga terdiri dari dua hemispher. Berfungsi untuk mengkoordinasi aktifitas otot rangka, mempertahankan keseimbangan tubuh dan mengontrol gerakan.

Meningen
CNS dibungkus / dilindungi oleh 3 (tiga) membran jaringan ikat yang disebut Meningen.
Meningen ini membentuk bagian dalam tengkorak, melindungi sinus vena dan berisi Cairan cerebrospinal (CSF).
-          Lapisan bagian luar disebut Dura mater.
-          Lapisan tengah disebut Arachnoid mater.
-          Lapisan bagian dalam disebut Pia mater.

Cerebrospinal Fluid (CSF)

-          Adalah cairan jernih, tidak berwarna dan dihasilkan oleh flexus choroid (kelompok kapiler yang berlokasi dalam ventrikel otak).

-          CSF bersirkulasi dari ventrikel lateral kedalam ventrikel ke-3 pada diencephalon dan melalui midbrain kedalam ventrikel ke-4, sebagian aliran ini kebagian bawah spinal cord, bersirkulasi melalui ruang subarachnoid dan kembali bersatu dengan darah melalui villi arachnoid.

Medula Spinalis (Spinal cord)

-          Dilindungi oleh 33 ruas tulang belakang :   cervical : 7, thoracal : 12, lumbal : 5, sakral : 5 dan 4 ruas yang membentuk koksigis.
-          Foramen intervertebra adalah ruangan antara vertebra dimana akar saraf spinal lewat. Intervertebral disk yang berlokasi antara ruas vertebra yang memungkinkan vertebra dapat bergerak. Setiap intervertebral disk terdiri dari kapsul yang tipis yang mengelilingi substansia gelatinosa yang disebut nucleus pulposus.
-          Spinal cord dimulai dari medulla oblongata sampai lumbal pertama.
-          Sebagai jalur komunikasi / pesan ke dan dari otak sebagai pusat refleks.

Fungsi Medula Spinalis

-          Pesan diantarkan ke dan dari otak yang disalurkan melalui jalur keatas (jalur sensorik) dan kebawah (jalur motorik).
-          Traktus spinothalamik (sensorik) mengantar sensasi nyeri, temperatur, sentuhan kasar.
-          Jalur posterior yang disebut fasikulus grasilis dan fasikulus cuneatus yang membawa sensai sentuhan halus, posisi dan getaran.
-          Bagian lateral dan anterior dari traktus corticospinal (pyramidal) merupakan jalur desending yang terdiri dari serabut yang berasal dari korteks motorik pada otak dan disalurkan ke batang otak dan turun ke spinal cord. Berfungsi untuk gerakan yang menurut kemauan dan menstimulasi aktifitas otot yang selanjutnya menghambat yang lain. Juga membawa serabut yang berfungsi menghambat tonus otot. Ekstrapyramidal yaitu jalur antara corteks cerebral, basal ganglia, batang otak, spinal cord keluar dari traktus pyramidal. Berperan untuk mempertahankan tonus otot dan gerakan kasar.

SARAF KEPALA (SARAF OTAK)
SISTEM SARAF

-          Termasuk sistem pengendali
-          Merupakan rangkaian organ yang kompleks membentuk sistem terdiri dari jaringan saraf. Jaringan saraf tersebar di seluruh jaringan tubuh.
-          Sistem informasi yang terintegrasi, berfungsi menerima data, mengolahnya, menentukan respon dan memberi perintah ke setiap organ tubuh untuk melakukan tindakan yang penting demi keadaan homeostasis

Tanpa sistem saraf manusia tidak mampu berkomunikasi, berinteraksi, beradaptasi terhadap perubahan lingkungan (internal & eksternal)

Stimulus
-          Setiap perubahan yang terjadi di luar dan di dalam tubuh yang memicu pengiriman pesan ke sistem saraf. Mis: huruf à mata

3 FUNGSI SISTEM SARAF
1.      Fungsi kewaspadaan
Membantu mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di sekitar untuk disampaikan ke alat indera. Pada alat indera terdapat saraf sensorik yang befungsi khusus sebagai penginput data
2.      Fungsi intergrasi
Menerima pesan  (input data) sensorik dari lingkungan luar, interpretasi oleh CNS, mengatur informasi dan mengintegrasikan dengan informasi yang telah ada untuk menentukan jenis respon yang akan diberikan
3.      Fungsi koordinasi
Setelah dari otak informasi yang sudah terintegrasi untuk mengirimkan pesan/perintah pada otot2 dan kelenjar2, menghasilkan gerak dan sekresi terorganisasi


NERVOUS SYSTEM

SISTEM SARAF
-          Sistem saraf sebagai jalur utama informasi biologis, bertanggung jawab mengendalikan seluruh proses biologi dan gerakan tubuh dan dapat menerima informasi dan menginterpretasinya melalui sinyal elektrik di dalam system.
-          Terdiri atas sistem saraf pusat (CNS) dan sistem saraf perifer (PNS).
-          CNS merupakan tempat proses berlangsung dan PNS bekerja mendeteksi dan mengirimkan impuls elektrokimia yang digunakan pada sistem saraf
-          PNS terdiri dari saraf2 yang membawa impuls antara CNS dengan otot, kelenjar, kulit dan organ2 lain

SISTEM SARAF
-          CNS merupakan pusat sistem saraf, dimana bagiannya memproses informasi yang diterima oleh PNS
-          CNS terdiri atas otak dan tulang belakang. Bertanggung jawab menerima dan menginterpretasi sinyal dari PNS dan dan mengirimkan sinyal itu kembali, baik sadar maupun tidak sadar.

-          Otak dan sumsum tlg belakang merupakan CNS, sedangkan saraf sensorik dan saraf motorik membentuk PNS

-          PNS  terdiri dari organ indera (mata, telinga, saraf peraba, perasa, penciuman)

OTAK & SUMSUM TL BELAKANG

OTAK
-          Merupakan pusat kendali tubuh
-          Bobot + 2% dari total BB (+1-1,5 kg)
-          Memerlukan 20% dari oksigen dalam tubuh
-          Terdiri dari batang otak, serebrum, serebelum
-          Terdapat jaringan kelabu (gray matter) dan putih (white          matter)

SUMSUM TL BELAKANG
-          Panjang + 45 cm
-          Garis tengah + 12 mm
-          Terdapat jaringan kelabu dan putih

Gray Matter - White Matter

-          Gray Matter –  bagian SSP yang mengandung serabut saraf yang tidak bermyelin – sel saraf korteks serebral, bag dalam sumsum tlg belakang
-          White Matter – bagian SSP yang mengandung serabut saraf (akson) yang bermyelin (warna putih)  - lapisan dalam serebrum

Tengkorak dan tulang belakang
Dilindungi oleh 3 lapisan : meningens
-          Duramater (lap. luar): terdiri atas jaringan penghubung, pembuluh darah, dan saraf
-          Lapisan arachnoid (lap. tengah):  elastis
-          Piamater (lap.dalam):  mengandung saraf & pembuluh darah

CAIRAN SEREBROSPINAL
-          Disekresi oleh pleksus khoroid ke ventrikel2 di otak
-          Cairan bening/seperti air
-          Sebagai penahan goncangan
-          Tempat pertukaran nutrien antara darah dan sistem saraf
-          Digunakan untuk deteksi penyakit meningitis

SEREBRUM (1)
-          Merupakan bagian terbesar otak
-          Fungsi : mengendalikan mental, tingkah laku, pikiran, kesadaran, kemauan, kecerdasan, kemampuan berbicara, bahasa
-          Terdiri dari 2 hemisfer : kiri dan kanan
-          Mengandung substansi/jaringan kelabu dan putih
-          Hemisfer dipisahkan suatu celah yang dalam dan dihubungkan kembali oleh corpus callosum

-          Sebelah kiri mengendalikan bagian sebelah kanan tubuh, begitu sebaliknya
-          Bagian luar substansi kelabu : korteks
-          Korteks serebri bergulung2/ berlipat tidak teratur - luas permukaan -
-          Lekukan diantaranya : sulkus
-          Sulkus yang terdalam membentuk fisura longitudinalis dan lateralis
-          Fisura dan sulkus membagi otak menjadi beberapa lobus, yg letaknya sesuai dengan tulang yang berada di atasnya
-          Terbagi menjadi bagian2 : LOBUS
o   Lobus frontalis  
o   Lobus parietalis
o   Lobus oksipitalis       
o   Lobus temporalis

-          Substansi putih terletak lebih dalam
Korteks serebri juga terbagi bagian yang memiliki fungsi sensorik dan sebagian fungsi sensorik

SEREBELUM
-          Bagian otak terbesar kedua - bagian otak belakang
-          Berada di bawah serebrum, pada belakang tengkorak 
-          Berperan dalam koordinasi otot & menjaga keseimbangan - sikap tubuh
-          Susunan substansi kelabu & putih = serebelum
-          Hemisfer serebeli mengendalikan tonus otot dan sikap pada sisinya sendiri >< korteks serebrum

BATANG OTAK
Menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang, terdiri dari 2 daerah :

1.      Medulla Oblongata –  Bagian bawah batang otak, menghubungkan pons dengan sumsum tulang belakang, mengendalikan denyut jantung , kecepatan bernafas dan aliran darah dalam pembuluh.
2.      Pons – menyampaikan sinyal dari serebrum ke serebelum

Bagian lain dalam otak
Thalamus
-          Menerima impuls dari reseptor sensorik menyampaikan informasinya ke bagian yang tepat di serebrum

Hypothalamus
-          Mengatur suhu tubuh rasa lapar, haus, marah, lelah,dll
-          Mengendalikan kelenjar pituitari untuk fungsi endokrin

Keduanya berada di otak bagian depan

OTAK DAN SUMSUM TULANG BELAKANG
Medula spinalis
-          Berawal dari medula oblongata ke arah kaudal mll foramen magnum, berakhir diantara vertebra L1 dan L2
-          Penghubung otak dengan seluruh tubuh/perifer (PNS)
-          Berperan langsung dalam proses/  gerak refleks 
-          Mengandung 31 psg saraf spinal

SUMSUM TULANG BELAKANG
-          Serviks
-          Thoraks
-          Lumbal
-          Sakral
-          Koksigeal
-          Penebalan serviks + lumbal
-          Kauda equina
-          Konus medullaris
-          Filum terminale
-          Lengkung refleks

SUMSUM TULANG BELAKANG
4 jenis serabut saraf
1.      Sensorik somatik  –  “body senses”
sentuhan, tekanan, suhu, keseimbangan
2.      Sensorik viseral  – “organ senses”   
Rasa sakit, suhu di dalam organ C/ mual, lapar, kram
3.      Motorik somatik  – “body movement”
Kontraksi tidak sadar otot rangka
4.      Motorik viseral  – “organ movement”
Kontraksi otot2 polos, kelenjar

Sistem saraf otonom

-          Substansi abu2/gray matter (1)
-          Tanduk posterior = mengandung  interneuron, menghantarkan informasi dari badan sel di luar sumsum tulang ke sumsum tulang
-          Akar dorsal mengandung serabut sensorik 
o   Sensorik somatik
o   Sensorik viseral
-          Ganglia akar dorsal  - mengembang di akar dorsal, tempat  interneuron melewatinya 
-          Tanduk anterior =  mengandung badan sel saraf motorik yang mengirimkan impuls dari akson sumsum tulang ke otot dan kelenjar
-          Akar ventral mengandung
o   Motorik viseral
o   Motorik somatik
-          Substansi putih/white matter (2)
-          Mengelilingi substansi  kelabu/gray matter
-          Membentuk kolom putih
o   Funiculus posterior
o   Funiculus anterior
o   Funiculus lateral
-          Terdiri atas
o   Akson bermyelin
o   Akson tanpa myelin
o   Substansi putih/white matter (2)
-          Fungsi : memungkinkan komunikasi diantara sumsum tulang dan antara otak + sumsum tulang

2 tipe utama serabut saraf :
-          Serabut saraf menaik/ascending : membawa informasi sensorik dari tubuh ke otak 
c/ sentuhan, tekanan, rasa sakit dan suhu
-          Serabut saraf menurun/descending:  membawa informasi motorik dari otak ke sumsum tulang
c/ mengendalikan ketelitian, gerakan  terlatih  = menulis, menjaga keseimbangan, melakukan gerakan

 SISTEM SARAF PERIFER
-          31 pasang saraf spinal (serabut motorik, sensorik menyebar pada ekstremitas & dinding tubuh)
-          12 pasang saraf kranial (serabut motorik saja, sensorik saja, atau campuran keduanya menyebar di daerah leher & kepala)

Saraf Spinal
-          Tiap pasang saraf terletak  pada segmen tertentu  (serviks, toraks, lumbar, dll.)
-          Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang belakang di atasnya :
-          8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8
-          12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12
-          5  pasang saraf spinal lumbar; L1-L5
-          5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5
-           1 pasang saraf spinal koksigeal; C0
-          31 pasang saraf spinal (1)
-          31 pasang saraf spinal (2)

Saraf kranial (1)
-          Saraf kranial I: olfaktorius
-          Saraf kranial II:  optikus
-          Saraf kranial III: okulomotorius
-          Saraf kranial IV : trokhlearis
-          Saraf kranial V: trigeminalis
-          Saraf kranial VI: abdusens
-          Saraf kranial VII: fasialis
-          Saraf kranial VIII: vestibulokohlear
-          Saraf kranial IX: glosofaringeal
-          Saraf kranial X : vagus
-          Saraf kranial XI : asesorius
-          Saraf kranial XII: hipoglosus
-          Saraf kranial (2)

-          I (olfaktorius) = serabut sensorik, menerima & menghantar impuls pada sensasi penciuman
-          II (optikus) = transmisi impuls dari dan ke retina mata
-          III (okulomotorius), IV (trokhlearis), VI (abdusens) = serabut motorik mensuplai otot ekstrinsik mata.
-          III (okulomotorius) = mensuplai serabut otonom otot siliaris intrinsik & otot sfingter iris
-          V (trigeminalis) = saraf kranial terbesar, serabut campuran
-          VII (fasialis) = serabut motorik & sensorik mempersarafi otot wajah, kelenjar ludah & lakrimal

Saraf kranial (3)
-          VIII (vestibulokohlear) = saraf sensorik terdistribusi di telinga dalam dan mempersarafi pendengaran & keseimbangan
-          IX (glosofaringeal) = saraf campuran, mempersarafi lidah & farings
-          X (vagus) = serabut campuran, terdistribusi paling luas, mensuplai farings, larings, organ dalaman di rongga leher, dada & abdomen
-          XI (asesorius) = bergabung dan terdistribusi dengan serabut vagus
-          XII (hipoglosus) = saraf motorik, mensuplai otot intrinsil dan ekstrinsik lidah

Distribusi saraf2 kranial

-          Susunan sistem saraf
-          Sistem saraf terdiri dari neuron/sel saraf & sel glia
-          Sel saraf berfungsi menghantarkan impuls, dari lingkungan atau dalam tubuh, diolah & respon akan disampaikan ke sel saraf atau organ lainnya. Tidak dapat membelah
-          Sel2 glia merupakan sel pendukung pada otak dan sumsum tulang belakang, mengisi ruangan di antara sel2 saraf, tidak mengkonduksi impuls listrik.
-          Pada sel2 saraf, sel glia ini membentuk mielin bagi akson sehingga mempengaruhi kecepatan penghantaran impuls dari saraf. Dapat membelah.

NEURON/SEL SARAF
-          Merupakan satuan dasar sistem saraf
-          Mempunyai ciri struktur tertentu yang membedakan dengan sel tubuh lainnya
-          Pada bagian tengah neuron ada serabut tipis menjulur : Aksonà melalui serabut inilah neuron melaksanakan fungsinya
-          Fungsi serabut/akson : menyampaikan isyarat ke & dari otak, serta sumsum tlg belakang
-          Isyarat disampaikan dari neuron ke neuron lain disebelahnya melalui sinapsis
-          Pasokan energi untuk neuron berasal dari penguraian oksidatif glukosa dan benda2 keton

NEURON
-          Interneuron/neuron penyambung – neuron yang berada di dalam CNS – menggerakkan isyarat antar neuron
-          Neuron aferen = neuron sensorik, mengirim impuls dari sistem perifer ke dalam CNS
-          Neuron eferen = neuron motorik -  sel saraf yang membawa sinyal dari CNS ke sel-sel dalam sistem perifer (otot, kelenjar)
Penghantaran impuls
Sinyal kimia à neurotransmiter
Adrenalin, noradrenalin, dopamin, asetilkolin
Sinyal listrik
Potensial aksi à sel saraf untuk menghantarkan impuls sepanjang akson
Neuron sensorik/aferen
Input :  Dari organ sensorik ke otak dan sumsum tl belakang
Saraf  penglihatan , pendengaran, rasa, bau adalah kranial, bukan spinal

Neuron motorik/eferen
Output : dari otak dan sumsum tulang belakang ke otot dan kelenjar
Interneurons
Interneurons membawa informasi antara sel2 saraf, hanya ditemukan di otak dan sumsum belakang

NEURON

Jenis neuron
a.       Neuron unipolar : mempunyai 1 kaki pada soma à  berkembang menjadi bipolar dengan 2 kaki
b.      Neuron bipolar : mempunyai 2 kaki (ada di retina, mukosa penciuman, telinga dalam & alat pengecap)
c.       Neuron multipolar : mempunyai 1 kaki panjang dan banyak kaki pendek. Somanya terdapat di bagian tengan zat abu2 sistem saraf tulang belakang

Akson
-          Serabut panjang pada sel saraf/neuron yang bekerja membawa keluar pesan  (efferent)
-          Neuron2 mengirim impuls listrik dari dalam sel melalui akson ke sel sasaran/target
-          Setiap sel saraf memiliki 1 akson, panjang + 20 cm
-          Struktur menyerupai  tabung & bercabang di ujung akhir à berhubungan dengan dendrit sel lain

Selaput myelin
-          Lapisan lemak berwarna putih melapisi akson 
-          Sebagai isolator elektrik
-          Tidak semua sel mengandung myelin
-          Fungsi : meningkatkan kecepatan sinyal saraf akson
-          Bagaimana neuron2 berkomunikasi? (1)
-          Neuron2 berkomunikasi melalui sinyal : potensial aksi

Potensial aksi  : muatan listrik yang dihasilkan o/ perubahan keseimbangan kimia dari cairan di dalam & sekeliling neuron - bergantung pada pergerakan ion2 bag luar dan bag dalam sel
Jika potensial aksi terjadi  pada neuron - pesan molekular dikirimkan ke neuron di sebelahnya
Terjadi jika impuls yang masuk adalah depolarisasi yang mencapai ambang tertentu - pada pangkal akson timbul potensial aksi - sel terstimulasi
Potensial diteruskan - ujung neuron mem-bebaskan neurotransmiter
Neuron membawa informasi ke neuron lain atau ke otot
Terjadinya komunikasi antara sel-sel saraf dengan sel efektor diperantarai oleh sinaps (-is)

Sinaps terdiri atas:
-          Ujung saraf
-          Membran pasca-sinaptik sel yang kontak
-          Celah sinapsis yang terletak di antara keduanya
-          Gerakan impuls
-          Membran sel semipermeabel
Potensial istirahat
Pada kondisi istirahat, akson mengandung cairan bermuatan negatif, sedangkan disekelilingnya ion positif - polarisasi
Potensial di bagian dalam  -65 sampai -70 mV
Muatan ke daerah dendrit lebih positif
Jika potensial istirahat meningkat melampaui ambang suatu potensial aksi mulai berjalan dr badan sel ke akson

-          Depolarisasi mengawali PA
Jika terjadi stimulasi, PA  membuka pintu aksonmembran - ion muatan + (Na+) masuk ke akson - depolarisasi
Bagian dalam sel dg cepat berubah menjadi lebih positif  dibandingkan bag. luar
-          Repolarisasi 
Berlanjut sampai nilai ambang tercapai - impuls dihantarkan dari akson ke dendrit neuron berikutnya - kembali ke posisi istirahat
Sth depolarisasi  ion K+  bergerak keluar, menjaga kondisi di dalam menjadi bertegangan negative - repolarisasi
-          Hiperpolarisasi
Repolarisasi mengakibatkan tegangan di bawah potensial istirahat
Sel saraf pada saat ini tidak menghasilkan potensial aksi lagi
Disebut periode refraktori

Bagaimana jalannya impuls?
Impuls mencapai akson akhir/terminal - prasinapsis akhir
Potensial aksi mencapai terminal
Neurotransmiter dilepaskan ke celah sinaps
Neurotransmiter berikatan dengan membran pascasinaps
Impuls melintasi sinaps dengan bantuan neurotransmiter - menuju reseptor di dendrit - pintu/kanal terbuka

Neurotransmiter (1)
Suatu senyawa kimia endogen yang menyampaikan, memperkuat, memodulasi sinyal antara neuron dengan sel lainnya 
Berada pada vesikel sinaps yang berkelompok di bawah membran presinaps dari sinaps & dilepaskan ke celah sinaps - yang berikatan dg reseptor di bagian pascasinaps
Pelepasannya biasanya diikuti dg sampainya potensial aksi pada sinaps

Neurotransmiter (2)
-          Ujung saraf  mensintesis neurotransmiter khas u/ neuron ybs - disimpan dalam vesikel
-          Pada saat potensial aksi terjadi, ion Ca2+ ekstrasel - ke akson - neurotransmiter dibebaskan ke celah sinapsis
-          Neurotransmiter berdifusi mengaktifkan reseptor neurotransmiter pd membran pascasinaps sel yang berkontak
-          Transmisi melalui celah sinapsis
-          Potensial aksi neuron prasinapsis mencapai ujung terminal - vesikel bergerak ke ujung aksi (bantuan dari gerakan ion Ca2+) - transmiter dibebaskan, kontak dengan membran pascasinapsis - permeabilitas berubah
-          Jika permeabilitas thdp ion Na+ meningkat, potensial istirahat menjadi kurang –
-          Jika nilai ambang tercapai - terjadi potensial aksi pada neuron pascasinapsis - impuls ditransmisikan
-          Transmisi melalui celah sinapsis
-          Penerimaan impuls oleh saraf aferen/sensorik

Neuron kolinergik
-          Asetilkolin
-          Berperan pada pengendalian sistem motorik

Neuron dopaminergik
-          Dopamin
-          Berperan pada gerakan dan kerja obat antipsikotik

Neuron nor adrenergik
-          Nor adrenalin
-          Berperan pada regulasi TD dan kerja obat antidepresan

Neuron adrenergik
-          Adrenalin
-          Berperan = nor adrenergik
-          Penerimaan impuls oleh saraf aferen/sensorik

Neuron gabaergik
-          GABA (asam – aminobutirat)
-          Ada pada CNS, sebagai neuron inhibitorik
-          Berperan pada regulasi motorik

Neuron serotoninergik
-          Serotonin
-          Tidak banyak terdapat di CNS
-          Serotonin dibentuk dari asam amino triptofan
-          Penerusan impuls melalui saraf efferen
-          Mengatur hubungan antara bagian dalam tubuh (tegangan otot, TD) dengan lingkungan (gerakan tertentu) melalui serabut motorik dan viseral

Yang berperan:
-          Serabut eferen kolinergik
-          Motoneuron - mempersarafi otot skelet ( kontraksi) & merupakan serabut kolinergik
-          Neuron pasca-ganglion parasimpatis - Merupakan serabut kolinergik yang mempersarafi berbagai organ
-          Neuron praganglion simpatis & parasimpatis
-          Neuron eferen nor adrenergik - merupakan serabut kolinergik. Reseptor asetilkolin merupakan reseptor nikotinik

·         Fast excitatory transmission
·         Fast inhibitory transmission
·         Slow inhibitory transmission
·         Slow excitatory transmission

SISTEM SARAF OTONOM
·         Memegang peran penting dalam pengaturan keadaan konstan dalam tubuh, memberikan perubahan dalam tubuh yang sesuai
·         Kerja tidak sadar (berbeda dengan SS somatik)
·         Menggunakan 2 kelompok neuron motorik untuk menstimulasi efektor.
·         Neuron preganglionik -  muncul dari CNS ke ganglion tubuh, bersinapsis dengan
·         Neuron pascaganglionik - menuju organ efektor (otot jantung, otot polos, atau kelenjar).

SISTEM SARAF OTONOM
·         Mengendalikan fungsi motorik viseral
·         Tidak dengan mudah dikendalikan dg kehendak
·         Terdiri dari sistem saraf simpatis & parasimpatis à berbeda anatomi maupun fungsinya

SISTEM SARAF OTONOM
·         Pada umumnya organ dalaman tubuh/viseral dipersarafi oleh kedua sistem saraf tsb.
·         Stimulasi SS simpatis biasanya akan menghasilkan efek berlawanan dengan stimulasi SS parasimpatis.
·         Bila satu sistem merintangi fungsi tertentu, sistem lain justru menstimulasinya
·         Aktivasi simpatis : vasokonstriksi, naiknya kerja jantung, TD, sirkulasi darah, kadar glukosa sel, dilatasi pupil, bronkhus dan naiknya aktivitas mental

SISTEM SARAF OTONOM
·         Parasimpatis : berperan dalam pencernaan, eliminasi & pada pembaruan suplai energi
·         Sistem simpatis = sistem adrenergik
·         Stimulasi sistem ini akan menimbulkan reaksi yang meningkatkan penggunaan zat2 oleh tubuh (aktif & perlu energi)
·         Sistem parasimpatis = sistem asetilkolin
·         Stimulasi pada sistem ini, timbul efek dengan tujuan menghemat penggunaan zat2 & mengumpulkan energi
·         Ada keseimbangan antara keduanya
CNS  -  jalur efferen - SS otonom - pleksus otonom - organ efektor

Berperan 2 neuron :
-          Neuron preganglionik : pada CNS
-          Neuron pascaganglionik : di luar CNS (pada ganglion otonom)

Sistem saraf simpatis
Terletak di depan kolumna vertebra, berhubungan dengan sumsum tulang belakang melalui serabut saraf

Tersusun dari ganglion2 pada daerah :
-          3 psg ganglion servikal
-          11 psg ganglion torakal
-          4 psg ganglion lumbal
-          4 psg ganglion sakral
-          1 psg ganglion koksigen
-          Sering disebut sistem saraf torakolumbar
Fungsi :
-          Mempersarafi otot-otot jantung, otot tak sadar pembuluh darah, organ2 dalam (lambung, pankreas, usus), serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat, serabut motorik otot tak sadar pada kulit
-          Mempertahankan tonus semua otot termasuk otot tak sadar
-          Sistem saraf parasimpatis
-          Disebut sistem saraf kraniosakral
-          Terbagi menjadi 2 bagian
o   Saraf otonom kranial: ke-3 (okulomotorius),7 (fasialis),9 (glosofaringeal),10 (vagus)
o   Saraf otonom sakral : ke-2, 3, 4 à membentuk urat saraf pada organ dalam pelvis & bersama2 SS simpatis membentuk pleksus yang mempengaruhi kolon, rektum dan kdg kemih

SISTEM SARAF OTONOM
-          Sistem asetilkolin
Rest, digest or repose
-          Saat tubuh tidak aktif
Mis. Digesti, ekskresi, urinasi
-          Menyimpan energy
-          Segmen spinal kraniosakral (CN III, VII, IX, X & S2-4)
-          Sistem adrenergik
Fight, Flight or Fright
-          Saat tubuh aktif
Mis. Berkeringat nafas dalam , peningkatan denyut jantung
-          Menggunakan energi
-          Segmen spinal torakolumbal  (T1-L2)

SISTEM SARAF OTONOM
-          Serabut preganglionik panjang/ pascaganglionik pendek  “D” division : Digestion, defecation & dieresis.

-          Serabut praganglionik pendek/ pasca ganglionik panjang “E” division : Exercise, excitement, emergency & embarrassment

-          Neurotransmiter pada SS Otonom




Semoga bermanfaat...

0 comments:

Posting Komentar