Jumat, 07 Maret 2014

Doppler

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Selama masa kehamilan tentunya ibu selalu berharap yang terbaik untuk janin di dalam kandungan. Tak urung tiap kali melakukan pemeriksaan ke dokter atau bidan, ibu akan bertanya-tanya bagaimana keadaan janin. 

Pemantauan janin tentunya tidak bisa dilakukan dengan kasat mata. Maka dari itu, biasanya pemantauan dilakukan dengan mendengarkan denyut jantungnya. Bukan hanya memantau apakah denyut jantung janin keras atau lemah, tetapi juga dilihat perubahan iramanya terutama saat terjadi kontraksi rahim. Ketika janin stress, denyut jantung yang tadinya berirama dan cepat bisa jadi tidak berirama dan melemah. Hal ini perlu diketahui untuk mengetahui sejauh mana toleransi janin terhadap proses persalinan sehingga dokter atau bidan bisa memutuskan apakan perlu intervensi atau tidak. Sebagai informasi denyut jantung normal janin adalah 120-160 per menit dengan variabilitas 5-25 denyut per menit.

B.     Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan. Secara terperinci tujuan penulisan makalah ini adalah :

1.       Mengetahui pengertian doppler
2.       Mengetahui sejarah perkembangan doppler
3.       Mengetahui aplikasi klinis
4.       Mengetahui diagnostik doppler




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Doppler

Fetal dopler adalah alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik. Alat ini sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan janin, dan aman digunakan dan bersifat non invasif.

B.     Sejarah Perkembangan Doppler

Prinsip doppler pertamakali diperkenalkan oleh Cristian Jhann Doppler dari Australia pada tahun 1842. Di bidang kedokteran penggunakaan tekhnik Doppler Ultrasound pertamakali dilakukan oleh Shigeo Satomura dan Yosuhara Nimura untuk mengetahui pergerakan katup jantung pada tahun 1955. Kato dan Izumi pada tahun 1966 adalah yang pertama menggunakan ociloscope pada penggunaan Doppler Ultrasound  sehingga pergerakan pembulauh darah dapat didokumentasikan.

Pada tahun 1968 H. Takemura dan Y. Ashitaka dari Jepang memperkenalkan penggunaan Doppler velocimetri di bidang kebidanan dengan menggambarkan tentang spektrum Doppler dari arteri umbilikalis. Sementara itu, di Barat penggunaann velocimetri  Doppler di bidang kebidanan baru dilakukan pada tahun1977. Pada awal penggunaan Doppler Ultrasound  difokuskan pada arteri umbilikalis, tetapi pada perkembangan selanjutnya banyak digunakan untuk pembuluh darah lainnya.

Sedangkan untuk fetal dopler sendiri  diciptakan pada tahun 1958 oleh Dr Edward H.Hon, yakni sebuah Doppler monitor  janin atau Doppler monitor denyut jantung janin dengan transduser genggam ultrasound yang digunakan untuk mendeteksi detak jantung dari janin. Edward menggunakan Efek Doppler untuk memberikan stimulasi terdengar dari detak jantung. Untuk perkembangan selanjutnya, alat ini  menampilkan denyut jantung janin per menit. Penggunaan alat ini dikenal sebagai auskultasi doppler.

C.    Aplikasi Klinis

Aplikasi klinis dari Doppler yaitu:

1.      Mendeteksi dan mengukur kecepatan aliran darah dengan sel darah merah sebagai reflektor yang bergerak.
2.      Pada bidang kebidanan, fungsi alat ini dispesifikkan untuk menghitung jumlah dan menilai ritme denyut jantung bayi.

D.    Diagnostik Doppler

Pemeriksaan dengan menggunakan Doppler adalah suatu pemeriksaan dengan menggunakan efek ultrasonografi dari efek Doppler. Prinsip efek doppler ini sendiri yaitu ketika gelombang ultrasound ditransmisikan kearah sebuah reflektor stationer, gelombang yang dipantulkan memiliki frekuensi yang sama. Jadi, jika reflektor bergerak kearah transmiter, frekuensi yang dipantulakn akan lebih tinggi, sedangkan jika reflektor bergerak menjauhi maka frekuensi yang dipantulkan akan lebih rendah. Perbedaan antara frekuensi yang ditransmisikan dan yang diterima sebanding dengan kecepatan bergeraknya reflektor menjauhi atau mendekati transmiter. Fenomena ini dinamakan efek Doppler dan perbedaan antar frekuensi tersebut dinamakan Doppler shift.

Fetal Doppler hanya menggunakan teknik auskultasi tanpa teknik pencitraan seperti pada velocimetri Doppler maupun  USG. Untuk fetal Doppler,  agar bisa menangkap suara detak jantung, transduser ini memancarkan gelombang suara kearah jantung janin. Gelombang ini dipantulkan oleh jantung janin dan ditangkap kembali oleh transduser. Jadi, transduser berfungsi sebagai pengirim gelombang suara dan penerima kembali gelombang pantulnya (echo). Pantulan gelombang inilah yang diolah oleh Doppler menjadi sinyal suara. Sinyal suara ini selanjutnya diamplifikasikan. Hasil terakhirnya berupa suara cukup keras yang keluar dari mikrofon. Dengan alat ini energi listrik diubah menjadi energi suara yang kemudian energi suara yang dipantulkan akan diubah kembali menjadi energi listrik. Pada velocimetri Doppler maupun USG, pencitraan yang diperoleh dan ditampilkan pada layar adalah gambaran yang dihasilkan gelombang pantulan ultrasound.  

Fetal  Doppler memberikan informasi tentang janin mirip dengan yang disediakan oleh stetoskop janin .  Satu keuntungan dari fetal Doppler dibanding dengan stetoskop janin (murni akustik) adalah output audio elektronik, yang memungkinkan orang selain pengguna untuk mendengar detak jantung. Fetal dopler juga mempermudah seorang bidan dalam menghitung denyut jantung janin tanpa harus berkonsentrasi penuh dalam menghitung DJJ. 



BAB III
PENUTUP


Kesimpulan

Dopler adalah alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik.

Alat ini ditemukan oleh Cristian Jhann Doppler dari Australia pada tahun 1842. Kato dan Izumi pada tahun 1966 adalah yang pertama menggunakan ociloscope pada penggunaan Doppler Ultrasound  sehingga pergerakan pembuluh darah dapat didokumentasikan. Tahun 1968 H. Takemura dan Y. Ashitaka dari Jepang memperkenalkan penggunaan Doppler velocimetri di bidang kebidanan dengan menggambarkan tentang spektrum Doppler dari arteri umbilikalis.

Aplikasi klinis dari Doppler adalah untuk mendeteksi dan mengukur keceptan aliran darah dan untuk menghitung jumlah dan  menilai ritme denyut jantung bayi.


Prinsip efek doppler ini sendiri yaitu ketika gelombang ultrasound ditransmisikan kearah sebuah reflektor stationer, gelombang yang dipantulkan memiliki frekuensi yang sama. Jadi, jika reflektor bergerak kearah transmiter, frekuensi yang dipantulakn akan lebih tinggi, sedangkan jika reflektor bergerak menjauhi maka frekuensi yang dipantulkan akan lebih rendah.

0 comments:

Posting Komentar