I.
I. Pengkajian
1. Riwayat
Keperawatan
a. Pola kebersihan
tubuh.
b. Perlengkapan
personal hygiene.
c. Faktor-faktor
yang mempengaruhi personal hygiene.
2. Pemeriksaan
Fisik
a. Rambut
1) Keadaan
kesuburan rambut.
2) Keadaan rambut
yang mulai rusak.
3) Keadaan rambut
yang kusam.
4) Keadaan tekstur.
b. Kepala
1) Botak / alopesia
2) Ketombe.
3) Berkutu.
4) Adakah eritemia
5) Kebersihan.
c. Mata
1) Apakah sklera
ikterik.
2) Apakah
konjungtiva pucat.
3) Kebersihan mata.
4) Apakah gatal /
mata merah.
d.
Hidung.
1) Apakah pilek.
2) Adakah alergi.
3) Adakah
pendarahan.
4) adakah perubahan
penciuman
5) Kebersihan diri.
6) Bagaimana
membran mukosa.
7) Adakah septum
deviasi.
e. Mulut.
1) Keadaan mukosa
mulut.
2) Kelembabannya.
3) Adakah lesi.
4) Kebersihan.
f.
Gigi
1) Adakah karang
gigi.
2) Adakah karies.
3) Kelengkapan
gigi.
4) Pertumbuhan.
5) Kebersihan.
g.
Telinga.
1) Adakah kotoran.
2) Adakah lesi.
3) Bagaimana bentuk
telinga.
4) Adakah infeksi.
h.
Kulit.
1) Kebersihan.
2) Adakah lesi.
3) Keadaan tugor.
4) Warna kulit.
5) Suhu.
6) Teksturnya
7) Pertumbuhan
bulu.
i.
Kuku Tangan dan Kaki
1) Bentuknya
bagaimana.
2) Warnanya.
3) Adakah lesi.
4) Pertumbuhannya.
j.
Genetalia.
1) Kebersihannya.
2) Pertumbuhan
rambut pubis.
3) Keadaan kulit.
4) Keadaan lubang
uretra.
5) Keadaan scrotum,
testis pada pria.
6) Cairan yang
dikeluarkan.
k. Tubuh secara
umum.
1) Kebersihan
2) Normal.
3) Keadaan postur
II.
II. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan
integritas kulit
Definisi : Keadaan
dimana kulit seseorang tidak utuh.
2.
Kemungkinan penyebab
a. Tekanan pada
bagian tubuh yang lama.
b. Immobilisasi.
c. Terpapar zat
kimia.
3.
Kemungkinan Data yang ditemukan :
Kerusakan jaringan kulit.
a. Ganggren.
b. Dekubitus.
c. Kelemahan fisik.
4. Kondisi klinis
yang ditemukan :
a. Stroke.
b. Fraktur femur.
c. Koma.
d. Trauma medula
spinalis
5. Tujuan yang
diharapkan :
a. Pola kebersihan
diri pasien normal.
b. Keadaan kulit,
rambut , kepala bersih.
c. Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri.
III.
III. Intervensi Keperawatan
1. Kaji pola
kebutuhan personal hygiene pasien.
Rasional : Data dasar dalam melakukan intervensi
2. Kaji keadaan
luka pasien.
Rasional : Menentukan intervensi lebih lanjut.
3. Jaga kulit agar
tetap utuh dan kebersihan kulit pasien dengan cara membantu mandi pasien.
Rasional : Menghindari resiko infeksi kulit.
4. Jaga kebersihan
tempat tidur, laken bersih dan kencang.
Rasional : Mengurangi tekanan dan menghindari luka dikubitus
5. Lakukan
perawatan luka dengan tehnik steril sesuai program.
Rasional : Penyembuhan luka.
6. Observasi
tanda-tanda infeksi
Rasional : Pencegahan infeksi secara dini.
7. Lakuka massage
pada kulit dan lakukan perubahan posisi setiap 2 jam.
Rasional : Mencegah luka dikubitus
IV.
IV. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan membran
mukosa mulut
Definisi : Kondisi dimana mukosa mulut pasien mengalami luka
2. Kemungkinan
penyebab :
a. Trauma oral .
b. Pembatasan
intake cairan.
c. Pemberian
kemoterapi dan radiasi pada kepala dan leher.
Kemungkinan data yang ditemukan :
-
Iritasi / luka pada mukosa mulut.
-
Peradangan / infeksi.
-
Kesulitan dalam makan dan menelan.
Keadaan mulut yang kotor.
Kondisi klinis yang ditemukan :
·
Stroke.
·
Stomatitis
·
Koma
Tujuan yang diharapkan
·
Keadaan mukosa mulut, lidah dalam keadaan utuh, warna merah muda.
·
Inflamasi tidak terjadi.
·
Klien mengatakan rasa nyaman.
·
Keadaan mulut bersih.
I.
I. Intervensi Keperawatan
1. Kaji Pola
kebersihan mulut.
Rasional : Data dasar dalam melakukan intervensi.
2. Lakukan
kebersihan mulut sesudah makan dan sebelum tidur.
Rasional : Membersihkan kotoran dan mencegah karang gigi.
3. Gunakan sikat
gigi yang lembut.
Rasional : Mencegah perdarahan.
4. Gunakan larutan
garam / baking soda dan kemudian bilas dengan air bersih.
Rasional : Larutan garam / soda membentu melembabkan mukosa,
meningkatkan granulasi dan menekan bakteri.
5. Lakukan
pendidikan kesehatan tentang kebersihan mulut.
Rasional : Mencegah gangguan mukosa.
6. Laksanakan
program terapi medis.
Rasional : Membantu menyembuhakan luka / infeksi.
II. II. Diagnosa Keperawatan
o Kurangnya
perawatan diri : kebersihan diri
Definisi : Kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan
kebersihan untuk diri nya.
Kemungkinan penyebab :
a. Kelelahan fisik.
b. Penurunan
kesadaran
Kemungkinan Data yang di temukan :
a. Badan kotor dan berbau.
a. Badan kotor dan berbau.
b. Rambut kotor.
c. Kuku panjang dan kotor.
d. Bau mulut dan kotor.
Kondisi klinis
a. Stroke.
b. Fraktur.
c. Koma.
Tujuan yang diharapkan
a. Kebersihan diri
sesuai pola.
b. Keadaan badan,
mulut, rambut dan kuku bersih.
c. Pasien merasa
nyaman.
III.
III. Intervensi Keperawatan
·
Kaji pola kebersihan diri
Rasional : Data dasar dalam melakukan intervensi.
·
Bantu klien dalam kebersihan badan, mulut, rambut dan kuku.
Rasional : Mempertahankan rasa nyaman.
·
Lakukan pendidikan kesehatan tentang :
a. Pentingnya
kebersihan diri.
b. Pola
kebersihan diri.
c. Cara
Kebersihan.
Rasional :
Meningkatkan pengetahuan dan membuat klien lebih kooperatif.
Terima Kasih
0 comments:
Posting Komentar