Pembagian Sistem Saraf
1. Sistem Saraf Pusat (Central Nervous System =
CNS)
2.
Sistem Saraf Perifer (Peripheral
Nervous System = PNS)
Fungsi Sistem Persarafan
- Menerima informasi dari dalam
maupun dari luar melalui afferent sensory pathway
- Mengkomunikasikan informasi
antara sistem saraf perifer dan sistem saraf pusat.
- Mengolah informasi yang
diterima baik ditingkat saraf (refleks) maupun di otak untuk menentukan respon
yang tepat dengan situasi yang dihadapi.
- Menghantarkan informasi secara
cepat melalui efferent motoric pathway ke organ-organ tubuh sebagai
kontrol atau modifikasi tindakan.
SEL-SEL SISTEM PERSYARAFAN
Sistem persarafan dibangun oleh dua jenis sel
yaitu :
-
Neuron
-
Neuroglia
Neuron
Neuron pada umumnya tidak
bermitosis dan mempunyai karakteristik yaitu :
-
Excitability yaitu kemampuan menerima impuls
-
Conductivity yaitu kemampuan mentransmisi impuls ke bagian-bagian
sel.
-
Kemampuan mempengaruhi neuron
lain, sel otot dan sel-sel kelenjar.
-
Neuron terdiri dari cell body,
axon, terminal akson dan beberapa dendrit.
Neuroglia
-
Disebut juga sel glia yang
memberikan dukungan, nutrisi dan melindungi neuron.
-
Jenis sel-sel glia yaitu oligodendroglia,
astrosit, sel ependymal dan mikroglia yang masing-masing mempunyai fungsi
spesifik.
Sinaps And Junctional
Transmission
- Sinaps adalah struktur yang terdapat diantara neuron. Impuls
ditransmisi dari neuron ke neuron lain dan pada organ tubuh yang berhubungan. Sinaps
adalah titik pertautan antara dua neuron.
Neurotransmitter
-
Adalah agen kimiawi yang
berperan dalam mentransmisi impuls melalui sinaps.
-
Neurotransmitter yang bersifat
eksitasi adalah acetylcholine, norepinephrine, dopamine, glutamate dan
histamine.
-
Sedangkan neurotransmitter
yang pada umummnya menginhibisi adalah gamma aminobutyric acid (GABA)
pada jaringan otak dan glycine pada medula spinalis. Serotinin menghambat dan
mengontrol tidur, lapar dan mempengaruhi kesadaran.
Alat Indera dan Reseptor
Refleks
-
Refleks merupakan reaksi
organisme terhadap perubahan lingkungan baik didalam maupun diluar organisme
yang melibatkan sistem saraf pusat dalam memberikan jawaban (respon) terhadap
rangsang reseptor.
-
Unit dasar untuk kegiatan
saraf terpadu adalah lengkung refleks. Lengkung refleks terdiri atas alat
indera, saraf aferen, satu sinaps atau lebih yang terdapat di pusat integrasi
atau diganglion simpatis, saraf eferen, dan efektor.
-
Kegiatan dilengkung refleks
dimulai di reseptor sensorik, berupa potensial reseptor yang besarnya sebanding
dengan kuat rangsang. Potensial reseptor membangkitkan potensial aksi yang
bersifat “gagal atau tuntas” di saraf aferen.
Proses Refleks
-
Proses yang terjadi pada
refleks tersebut melalui plan yang disebut lengkung refleks, jalan yang dilalui
refleks adalah :
Reseptor – Aferen - Saraf Pusat – SSP – Eferen – Efektor
Komponen utama struktur CNS adalah otak (brain)
dan medula spinalis (spinal cord). http://alcsukajaya.blogspot.com
Otak (Brain)
Otak terdiri dari : Cerebrum (otak
besar), Brain stem (batang otak) dan Cerebelum (otak kecil)
Cerebrum (otak besar)
struktur cerebrum terbagi menjadi corteks cerebri dan
diensephalon (sub cortikal).
cerebrum terdiri dari 2 (dua) belahan yang
disebut hemispher (kiri dan kanan).
Cortex cerebri
dibentuk oleh badan sel neuron, serabut saraf
yang tidak bermyelin, neuroglia dan pembuluh darah.
bertanggung jawab terhadap memori, bicara,
persepsi, gerakan voluntary, kesadaran logistik dan emosi.
Diencephalon
-
Diencephalon terdiri dari thalamus, hypothalamus dan epithalamus.
-
Thalamus berfungsi memulai memproses impuls sebelum ke corteks
serebri yaitu menseleksi, memproses dan pusat relay.
-
Hypothalamus yang berlokasi dibagian bawah, mengatur temperatur
tubuh, metabolisme cairan, nafsu makan, ekspresi emosi, siklus bangun dan tidur
serta haus.
-
Epithalamus merupakan bagian dorsal diencephalon termasuk pineal
body (merupakan system endokrin yang mempengaruhui
pertumbuhan dan perkembangan).
Brain stem (batang otak)
-
Brain stem (batang otak)
terdiri dari : midbrain (otak tengah), pons dan medulla oblongata.
-
Midbrain berlokasi antara diencephalon dan pons.
-
Merupakan pusat pendengaran
dan refleks penglihatan. Juga jalur persarafan
antara hemispher otak dengan bagain bawah otak.
Pons
-
Berlokasi dibawah mid brain,
mengandung banyak jalur serabut saraf, juga berfungsi mengontrol pernafasan.
Medulla oblongata
-
Berlokasi didasar batang otak
yang merupakan lanjutan dari bagian atas spinal cord. Ia mengandung banyak
jalur serabut saraf. Nuklei dari medulla oblongata
memainkan peran penting mengontrol frekuensi jantung, tekanan darah, respirasi
dan menelan.
Cerebellum (otak kecil)
-
Cerebelum berhubungan dengan
midbrain, pons dan medulla oblongata. Dia juga terdiri dari dua hemispher.
Berfungsi untuk mengkoordinasi aktifitas otot rangka, mempertahankan
keseimbangan tubuh dan mengontrol gerakan.
Meningen
CNS dibungkus / dilindungi oleh 3 (tiga)
membran jaringan ikat yang disebut Meningen.
Meningen ini membentuk bagian dalam tengkorak,
melindungi sinus vena dan berisi Cairan cerebrospinal (CSF).
-
Lapisan bagian luar disebut Dura
mater.
-
Lapisan tengah disebut Arachnoid
mater.
-
Lapisan bagian dalam disebut Pia
mater.
Cerebrospinal Fluid (CSF)
-
Adalah cairan jernih, tidak
berwarna dan dihasilkan oleh flexus choroid (kelompok kapiler yang berlokasi
dalam ventrikel otak).
-
CSF bersirkulasi dari
ventrikel lateral kedalam ventrikel ke-3 pada diencephalon dan melalui
midbrain kedalam ventrikel
ke-4, sebagian aliran ini kebagian
bawah spinal cord, bersirkulasi melalui ruang subarachnoid dan kembali bersatu
dengan darah melalui villi arachnoid.
Medula Spinalis (Spinal cord)
-
Dilindungi oleh 33 ruas tulang
belakang : cervical : 7, thoracal : 12,
lumbal : 5, sakral : 5 dan 4 ruas yang membentuk koksigis.
-
Foramen intervertebra adalah
ruangan antara vertebra dimana akar saraf spinal lewat. Intervertebral disk
yang berlokasi antara ruas vertebra yang memungkinkan vertebra dapat bergerak.
Setiap intervertebral disk terdiri dari kapsul yang tipis yang mengelilingi
substansia gelatinosa yang disebut nucleus pulposus.
-
Spinal cord dimulai dari
medulla oblongata sampai lumbal pertama.
-
Sebagai jalur komunikasi /
pesan ke dan dari otak sebagai pusat refleks.
Fungsi Medula Spinalis
-
Pesan diantarkan ke dan dari
otak yang disalurkan melalui jalur keatas (jalur sensorik) dan kebawah (jalur
motorik).
-
Traktus spinothalamik
(sensorik) mengantar sensasi nyeri, temperatur, sentuhan kasar.
-
Jalur posterior yang disebut
fasikulus grasilis dan fasikulus cuneatus yang membawa sensai sentuhan halus,
posisi dan getaran.
-
Bagian lateral dan anterior
dari traktus corticospinal (pyramidal) merupakan jalur desending yang terdiri
dari serabut yang berasal dari korteks motorik pada otak dan disalurkan ke
batang otak dan turun ke spinal cord. Berfungsi untuk gerakan yang menurut
kemauan dan menstimulasi aktifitas otot yang selanjutnya menghambat yang lain.
Juga membawa serabut yang berfungsi menghambat tonus otot. Ekstrapyramidal yaitu jalur
antara corteks cerebral, basal ganglia, batang otak, spinal cord keluar dari
traktus pyramidal. Berperan untuk mempertahankan tonus otot dan gerakan kasar.
SARAF KEPALA (SARAF OTAK)
SISTEM SARAF
-
Termasuk sistem pengendali
-
Merupakan rangkaian organ yang
kompleks membentuk sistem terdiri dari jaringan saraf. Jaringan saraf tersebar
di seluruh jaringan tubuh.
-
Sistem informasi yang
terintegrasi, berfungsi menerima data, mengolahnya, menentukan respon dan
memberi perintah ke setiap organ tubuh untuk melakukan tindakan yang penting
demi keadaan homeostasis
Tanpa sistem saraf manusia
tidak mampu berkomunikasi, berinteraksi, beradaptasi terhadap perubahan
lingkungan (internal & eksternal)
Stimulus
-
Setiap perubahan yang terjadi
di luar dan di dalam tubuh yang memicu pengiriman pesan ke sistem saraf. Mis: huruf à mata
3 FUNGSI SISTEM SARAF
1. Fungsi kewaspadaan
Membantu mengetahui perubahan-perubahan yang
terjadi di sekitar untuk disampaikan ke alat indera. Pada alat indera terdapat
saraf sensorik yang befungsi khusus sebagai penginput data
2. Fungsi intergrasi
Menerima pesan
(input data) sensorik dari lingkungan luar, interpretasi oleh CNS,
mengatur informasi dan mengintegrasikan dengan informasi yang telah ada untuk
menentukan jenis respon yang akan diberikan
3. Fungsi koordinasi
Setelah dari otak informasi yang sudah
terintegrasi untuk mengirimkan pesan/perintah pada otot2 dan kelenjar2,
menghasilkan gerak dan sekresi terorganisasi
NERVOUS SYSTEM
SISTEM SARAF
-
Sistem saraf sebagai jalur
utama informasi biologis, bertanggung jawab mengendalikan seluruh proses
biologi dan gerakan tubuh dan dapat menerima informasi dan menginterpretasinya
melalui sinyal elektrik di dalam system.
-
Terdiri atas sistem saraf
pusat (CNS) dan sistem saraf perifer (PNS).
-
CNS merupakan tempat proses
berlangsung dan PNS bekerja mendeteksi dan mengirimkan impuls elektrokimia yang
digunakan pada sistem saraf
-
PNS terdiri dari saraf2 yang
membawa impuls antara CNS dengan otot, kelenjar, kulit dan organ2 lain
SISTEM SARAF
-
CNS merupakan pusat sistem
saraf, dimana bagiannya memproses informasi yang diterima oleh PNS
-
CNS terdiri atas otak dan
tulang belakang. Bertanggung jawab menerima dan menginterpretasi sinyal dari
PNS dan dan mengirimkan sinyal itu kembali, baik sadar maupun tidak sadar.
-
Otak dan
sumsum tlg belakang merupakan CNS, sedangkan saraf sensorik dan saraf motorik membentuk PNS
-
PNS terdiri dari organ indera (mata, telinga,
saraf peraba, perasa, penciuman)
OTAK & SUMSUM TL BELAKANG
OTAK
-
Merupakan pusat kendali tubuh
-
Bobot + 2% dari total
BB (+1-1,5 kg)
-
Memerlukan 20% dari oksigen
dalam tubuh
-
Terdiri dari batang otak,
serebrum, serebelum
-
Terdapat jaringan kelabu (gray
matter) dan putih (white matter)
SUMSUM TL BELAKANG
-
Panjang + 45 cm
-
Garis tengah + 12 mm
-
Terdapat jaringan kelabu dan
putih
Gray
Matter - White Matter
-
Gray Matter – bagian SSP
yang mengandung serabut saraf yang tidak bermyelin – sel saraf korteks
serebral, bag dalam sumsum tlg belakang
-
White Matter – bagian SSP yang mengandung serabut saraf (akson)
yang bermyelin (warna putih) - lapisan
dalam serebrum
Tengkorak
dan tulang belakang
Dilindungi oleh 3 lapisan : meningens
-
Duramater (lap. luar): terdiri atas jaringan penghubung,
pembuluh darah, dan saraf
-
Lapisan arachnoid (lap. tengah):
elastis
-
Piamater (lap.dalam):
mengandung saraf & pembuluh darah
CAIRAN SEREBROSPINAL
-
Disekresi oleh pleksus khoroid
ke ventrikel2 di otak
-
Cairan bening/seperti air
-
Sebagai penahan goncangan
-
Tempat pertukaran nutrien
antara darah dan sistem saraf
-
Digunakan untuk deteksi
penyakit meningitis
SEREBRUM
(1)
-
Merupakan bagian terbesar otak
-
Fungsi : mengendalikan mental,
tingkah laku, pikiran, kesadaran, kemauan, kecerdasan, kemampuan berbicara,
bahasa
-
Terdiri dari 2 hemisfer : kiri
dan kanan
-
Mengandung substansi/jaringan
kelabu dan putih
-
Hemisfer dipisahkan suatu
celah yang dalam dan dihubungkan kembali oleh corpus callosum
-
Sebelah kiri mengendalikan
bagian sebelah kanan tubuh, begitu sebaliknya
-
Bagian luar substansi kelabu :
korteks
-
Korteks serebri bergulung2/
berlipat tidak teratur -
luas permukaan -
-
Lekukan diantaranya : sulkus
-
Sulkus yang terdalam membentuk
fisura longitudinalis dan lateralis
-
Fisura dan sulkus membagi otak
menjadi beberapa lobus, yg letaknya sesuai dengan tulang yang berada di
atasnya
-
Terbagi menjadi bagian2 : LOBUS
o
Lobus frontalis
o
Lobus parietalis
o
Lobus oksipitalis
o
Lobus temporalis
-
Substansi putih terletak lebih
dalam
Korteks serebri juga terbagi bagian yang
memiliki fungsi sensorik dan sebagian fungsi sensorik
SEREBELUM
-
Bagian otak terbesar kedua - bagian otak belakang
-
Berada di bawah serebrum, pada
belakang tengkorak
-
Berperan dalam koordinasi otot
& menjaga keseimbangan - sikap tubuh
-
Susunan substansi kelabu &
putih = serebelum
-
Hemisfer serebeli
mengendalikan tonus otot dan sikap pada sisinya sendiri >< korteks serebrum
BATANG
OTAK
Menghubungkan otak dengan sumsum tulang
belakang, terdiri dari 2 daerah :
1.
Medulla Oblongata – Bagian bawah batang otak,
menghubungkan pons dengan sumsum tulang belakang, mengendalikan denyut
jantung , kecepatan bernafas dan aliran darah dalam pembuluh.
2.
Pons – menyampaikan sinyal dari serebrum ke serebelum
Bagian lain dalam otak
Thalamus
-
Menerima impuls dari reseptor
sensorik menyampaikan informasinya ke bagian yang tepat di serebrum
Hypothalamus
-
Mengatur suhu tubuh rasa lapar,
haus, marah, lelah,dll
-
Mengendalikan kelenjar
pituitari untuk fungsi endokrin
Keduanya berada di otak bagian depan
OTAK DAN SUMSUM TULANG BELAKANG
Medula
spinalis
-
Berawal dari medula oblongata
ke arah kaudal mll foramen magnum, berakhir diantara vertebra L1 dan L2
-
Penghubung otak dengan seluruh
tubuh/perifer (PNS)
-
Berperan langsung dalam
proses/ gerak refleks
-
Mengandung 31 psg saraf spinal
SUMSUM
TULANG BELAKANG
-
Serviks
-
Thoraks
-
Lumbal
-
Sakral
-
Koksigeal
-
Penebalan serviks + lumbal
-
Kauda equina
-
Konus medullaris
-
Filum terminale
-
Lengkung refleks
SUMSUM
TULANG BELAKANG
4 jenis serabut saraf
1.
Sensorik somatik –
“body senses”
sentuhan, tekanan, suhu, keseimbangan
2.
Sensorik viseral – “organ senses”
Rasa sakit, suhu di dalam organ
C/ mual, lapar, kram
3.
Motorik somatik – “body movement”
Kontraksi tidak sadar otot rangka
4.
Motorik viseral – “organ movement”
Kontraksi otot2 polos, kelenjar
Sistem saraf otonom
-
Substansi abu2/gray matter (1)
-
Tanduk posterior =
mengandung interneuron, menghantarkan
informasi dari badan sel di luar sumsum tulang ke sumsum tulang
-
Akar dorsal mengandung serabut
sensorik
o
Sensorik somatik
o
Sensorik viseral
-
Ganglia akar dorsal - mengembang di akar dorsal, tempat interneuron melewatinya
-
Tanduk anterior = mengandung badan sel saraf motorik yang
mengirimkan impuls dari akson sumsum tulang ke otot dan kelenjar
-
Akar ventral mengandung
o
Motorik viseral
o
Motorik somatik
-
Substansi putih/white matter
(2)
-
Mengelilingi substansi kelabu/gray matter
-
Membentuk kolom putih
o
Funiculus posterior
o
Funiculus anterior
o
Funiculus lateral
-
Terdiri atas
o
Akson bermyelin
o
Akson tanpa myelin
o
Substansi putih/white matter
(2)
-
Fungsi : memungkinkan
komunikasi diantara sumsum tulang dan antara otak + sumsum tulang
2
tipe utama serabut saraf :
-
Serabut saraf menaik/ascending
: membawa informasi sensorik dari tubuh ke otak
c/ sentuhan, tekanan, rasa sakit dan suhu
-
Serabut saraf
menurun/descending: membawa informasi
motorik dari otak ke sumsum tulang
c/ mengendalikan ketelitian, gerakan terlatih
= menulis, menjaga keseimbangan, melakukan gerakan
SISTEM SARAF PERIFER
-
31 pasang saraf spinal
(serabut motorik, sensorik menyebar pada ekstremitas & dinding tubuh)
-
12 pasang saraf kranial
(serabut motorik saja, sensorik saja, atau campuran keduanya menyebar di daerah
leher & kepala)
Saraf
Spinal
-
Tiap pasang saraf
terletak pada segmen tertentu (serviks, toraks, lumbar, dll.)
-
Tiap pasang saraf diberi nomor
sesuai tulang belakang di atasnya :
-
8 pasang saraf spinal serviks;
C1-C8
-
12 pasang saraf spinal toraks;
T1-T12
-
5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5
-
5 pasang saraf spinal sakral;
S1-S5
-
1 pasang saraf spinal koksigeal;
C0
-
31 pasang saraf spinal (1)
-
31 pasang saraf spinal (2)
Saraf
kranial (1)
-
Saraf kranial I: olfaktorius
-
Saraf kranial II: optikus
-
Saraf kranial III:
okulomotorius
-
Saraf kranial IV : trokhlearis
-
Saraf kranial V: trigeminalis
-
Saraf kranial VI: abdusens
-
Saraf kranial VII: fasialis
-
Saraf kranial VIII:
vestibulokohlear
-
Saraf kranial IX:
glosofaringeal
-
Saraf kranial X : vagus
-
Saraf kranial XI : asesorius
-
Saraf kranial XII: hipoglosus
-
Saraf kranial (2)
-
I (olfaktorius) = serabut sensorik, menerima & menghantar impuls
pada sensasi penciuman
-
II (optikus) = transmisi impuls dari dan ke retina mata
-
III (okulomotorius), IV
(trokhlearis), VI (abdusens) =
serabut motorik mensuplai otot ekstrinsik mata.
-
III (okulomotorius) = mensuplai serabut otonom otot siliaris intrinsik
& otot sfingter iris
-
V (trigeminalis) = saraf kranial terbesar, serabut campuran
-
VII (fasialis) = serabut motorik & sensorik mempersarafi otot
wajah, kelenjar ludah & lakrimal
Saraf
kranial (3)
-
VIII (vestibulokohlear) = saraf sensorik terdistribusi di telinga dalam dan
mempersarafi pendengaran & keseimbangan
-
IX (glosofaringeal) = saraf campuran, mempersarafi lidah & farings
-
X (vagus) = serabut campuran, terdistribusi paling luas,
mensuplai farings, larings, organ dalaman di rongga leher, dada & abdomen
-
XI (asesorius) = bergabung dan terdistribusi dengan serabut vagus
-
XII (hipoglosus) = saraf motorik, mensuplai otot intrinsil dan
ekstrinsik lidah
Distribusi
saraf2 kranial
-
Susunan sistem saraf
-
Sistem saraf terdiri dari
neuron/sel saraf & sel glia
-
Sel saraf berfungsi
menghantarkan impuls, dari lingkungan atau dalam tubuh, diolah & respon
akan disampaikan ke sel saraf atau organ lainnya. Tidak dapat membelah
-
Sel2 glia merupakan sel
pendukung pada otak dan sumsum tulang belakang, mengisi ruangan di antara sel2
saraf, tidak mengkonduksi impuls listrik.
-
Pada sel2 saraf, sel glia ini
membentuk mielin bagi akson sehingga mempengaruhi kecepatan penghantaran impuls
dari saraf. Dapat membelah.
NEURON/SEL SARAF
-
Merupakan satuan dasar sistem
saraf
-
Mempunyai ciri struktur
tertentu yang membedakan dengan sel tubuh lainnya
-
Pada bagian tengah neuron ada
serabut tipis menjulur : Aksonà melalui serabut inilah neuron melaksanakan fungsinya
-
Fungsi serabut/akson :
menyampaikan isyarat ke & dari otak, serta sumsum tlg belakang
-
Isyarat disampaikan dari
neuron ke neuron lain disebelahnya melalui sinapsis
-
Pasokan energi untuk neuron
berasal dari penguraian oksidatif glukosa dan benda2 keton
NEURON
-
Interneuron/neuron penyambung
– neuron yang berada di dalam CNS – menggerakkan isyarat antar neuron
-
Neuron aferen = neuron
sensorik, mengirim impuls dari sistem perifer ke dalam CNS
-
Neuron eferen = neuron motorik
- sel saraf yang membawa sinyal dari CNS
ke sel-sel dalam sistem perifer (otot, kelenjar)
Penghantaran impuls
Sinyal kimia à neurotransmiter
Adrenalin, noradrenalin, dopamin, asetilkolin
Sinyal listrik
Potensial aksi à sel saraf untuk menghantarkan
impuls sepanjang akson
Neuron sensorik/aferen
Input :
Dari organ sensorik ke otak dan sumsum tl belakang
Saraf
penglihatan , pendengaran, rasa, bau adalah kranial, bukan spinal
Neuron motorik/eferen
Output : dari otak dan sumsum tulang belakang ke otot dan
kelenjar
Interneurons
Interneurons membawa informasi antara sel2
saraf, hanya ditemukan di otak dan sumsum belakang
NEURON
Jenis
neuron
a. Neuron unipolar : mempunyai 1 kaki pada soma à berkembang menjadi bipolar dengan 2 kaki
b.
Neuron bipolar : mempunyai 2
kaki (ada di retina, mukosa penciuman, telinga dalam & alat pengecap)
c. Neuron multipolar : mempunyai 1 kaki panjang dan
banyak kaki pendek. Somanya terdapat di bagian tengan zat abu2 sistem saraf
tulang belakang
Akson
-
Serabut panjang pada sel
saraf/neuron yang bekerja membawa keluar pesan
(efferent)
-
Neuron2 mengirim impuls
listrik dari dalam sel melalui akson ke sel sasaran/target
-
Setiap sel saraf memiliki 1
akson, panjang + 20 cm
-
Struktur menyerupai tabung & bercabang di ujung akhir à berhubungan dengan dendrit
sel lain
Selaput
myelin
-
Lapisan lemak berwarna putih
melapisi akson
-
Sebagai isolator elektrik
-
Tidak semua sel mengandung
myelin
-
Fungsi : meningkatkan
kecepatan sinyal saraf akson
-
Bagaimana neuron2
berkomunikasi? (1)
-
Neuron2 berkomunikasi melalui
sinyal : potensial aksi
Potensial aksi : muatan listrik yang dihasilkan o/ perubahan
keseimbangan kimia dari cairan di dalam & sekeliling neuron - bergantung pada pergerakan ion2 bag luar dan bag
dalam sel
Jika potensial aksi terjadi pada neuron - pesan molekular dikirimkan ke neuron di sebelahnya
Terjadi jika impuls yang masuk adalah
depolarisasi yang mencapai ambang tertentu - pada pangkal akson timbul potensial aksi - sel terstimulasi
Potensial diteruskan - ujung neuron mem-bebaskan neurotransmiter
Neuron membawa informasi ke neuron lain atau ke
otot
Terjadinya komunikasi antara sel-sel saraf
dengan sel efektor diperantarai oleh sinaps (-is)
Sinaps terdiri atas:
-
Ujung saraf
-
Membran pasca-sinaptik sel
yang kontak
-
Celah sinapsis yang terletak
di antara keduanya
-
Gerakan impuls
-
Membran sel semipermeabel
Potensial
istirahat
Pada kondisi istirahat, akson mengandung cairan
bermuatan negatif, sedangkan disekelilingnya ion positif - polarisasi
Potensial di bagian dalam -65 sampai -70 mV
Muatan ke daerah dendrit lebih positif
Jika potensial istirahat meningkat melampaui
ambang suatu potensial aksi mulai berjalan dr badan sel ke akson
-
Depolarisasi mengawali PA
Jika terjadi stimulasi, PA membuka pintu aksonmembran - ion muatan + (Na+) masuk ke akson - depolarisasi
Bagian dalam sel dg cepat berubah menjadi lebih
positif dibandingkan bag. luar
-
Repolarisasi
Berlanjut sampai nilai ambang tercapai - impuls dihantarkan dari akson ke dendrit neuron
berikutnya - kembali ke posisi istirahat
Sth depolarisasi ion K+
bergerak keluar, menjaga kondisi di dalam menjadi bertegangan negative
- repolarisasi
-
Hiperpolarisasi
Repolarisasi mengakibatkan tegangan di bawah
potensial istirahat
Sel saraf pada saat ini tidak menghasilkan
potensial aksi lagi
Disebut periode refraktori
Bagaimana jalannya impuls?
Impuls mencapai akson akhir/terminal - prasinapsis akhir
Potensial aksi mencapai terminal
Neurotransmiter dilepaskan ke celah sinaps
Neurotransmiter berikatan dengan membran
pascasinaps
Impuls melintasi sinaps dengan bantuan neurotransmiter
- menuju reseptor di dendrit - pintu/kanal terbuka
Neurotransmiter
(1)
Suatu senyawa kimia endogen yang menyampaikan,
memperkuat, memodulasi sinyal antara neuron dengan sel lainnya
Berada pada vesikel sinaps yang berkelompok di
bawah membran presinaps dari sinaps & dilepaskan ke celah sinaps - yang berikatan dg reseptor di bagian pascasinaps
Pelepasannya biasanya diikuti dg sampainya
potensial aksi pada sinaps
Neurotransmiter
(2)
-
Ujung saraf mensintesis neurotransmiter khas u/ neuron
ybs - disimpan dalam vesikel
-
Pada saat potensial aksi
terjadi, ion Ca2+ ekstrasel - ke akson - neurotransmiter dibebaskan ke celah sinapsis
-
Neurotransmiter berdifusi
mengaktifkan reseptor neurotransmiter pd membran pascasinaps sel yang berkontak
-
Transmisi melalui celah
sinapsis
-
Potensial aksi neuron
prasinapsis mencapai ujung terminal - vesikel bergerak ke ujung
aksi (bantuan dari gerakan ion Ca2+) - transmiter dibebaskan, kontak dengan membran pascasinapsis
- permeabilitas berubah
-
Jika permeabilitas thdp ion Na+
meningkat, potensial istirahat menjadi kurang –
-
Jika nilai ambang tercapai - terjadi potensial aksi pada neuron pascasinapsis - impuls ditransmisikan
-
Transmisi melalui celah
sinapsis
-
Penerimaan impuls oleh saraf
aferen/sensorik
Neuron kolinergik
-
Asetilkolin
-
Berperan pada pengendalian
sistem motorik
Neuron dopaminergik
-
Dopamin
-
Berperan pada gerakan dan
kerja obat antipsikotik
Neuron nor adrenergik
-
Nor adrenalin
-
Berperan pada regulasi TD dan kerja
obat antidepresan
Neuron adrenergik
-
Adrenalin
-
Berperan = nor adrenergik
-
Penerimaan impuls oleh saraf
aferen/sensorik
Neuron gabaergik
-
GABA (asam –
aminobutirat)
-
Ada pada CNS, sebagai neuron
inhibitorik
-
Berperan pada regulasi motorik
Neuron serotoninergik
-
Serotonin
-
Tidak banyak terdapat di CNS
-
Serotonin dibentuk dari asam
amino triptofan
-
Penerusan impuls melalui saraf
efferen
-
Mengatur hubungan antara
bagian dalam tubuh (tegangan otot, TD) dengan lingkungan (gerakan tertentu)
melalui serabut motorik dan viseral
Yang berperan:
-
Serabut eferen kolinergik
-
Motoneuron - mempersarafi otot skelet ( kontraksi) & merupakan serabut kolinergik
-
Neuron pasca-ganglion
parasimpatis - Merupakan serabut kolinergik yang mempersarafi berbagai organ
-
Neuron praganglion simpatis
& parasimpatis
-
Neuron eferen nor adrenergik - merupakan serabut kolinergik. Reseptor asetilkolin
merupakan reseptor nikotinik
·
Fast excitatory transmission
·
Fast inhibitory transmission
·
Slow inhibitory transmission
·
Slow excitatory transmission
SISTEM SARAF OTONOM
·
Memegang peran penting dalam
pengaturan keadaan konstan dalam tubuh, memberikan perubahan dalam tubuh yang
sesuai
·
Kerja tidak sadar (berbeda
dengan SS somatik)
·
Menggunakan 2 kelompok neuron
motorik untuk menstimulasi efektor.
·
Neuron preganglionik - muncul dari CNS
ke ganglion tubuh, bersinapsis dengan
·
Neuron pascaganglionik - menuju organ efektor (otot jantung, otot polos, atau
kelenjar).
SISTEM SARAF OTONOM
·
Mengendalikan fungsi motorik
viseral
·
Tidak dengan mudah
dikendalikan dg kehendak
·
Terdiri dari sistem saraf
simpatis & parasimpatis à berbeda anatomi maupun
fungsinya
SISTEM SARAF OTONOM
·
Pada umumnya organ dalaman
tubuh/viseral dipersarafi oleh kedua sistem saraf tsb.
·
Stimulasi SS simpatis biasanya
akan menghasilkan efek berlawanan dengan stimulasi SS parasimpatis.
·
Bila satu sistem merintangi
fungsi tertentu, sistem lain justru menstimulasinya
·
Aktivasi simpatis :
vasokonstriksi, naiknya kerja jantung, TD, sirkulasi darah, kadar glukosa sel,
dilatasi pupil, bronkhus dan naiknya aktivitas mental
SISTEM SARAF OTONOM
·
Parasimpatis : berperan dalam
pencernaan, eliminasi & pada pembaruan suplai energi
·
Sistem simpatis = sistem
adrenergik
·
Stimulasi sistem ini akan
menimbulkan reaksi yang meningkatkan penggunaan zat2 oleh tubuh (aktif &
perlu energi)
·
Sistem parasimpatis = sistem
asetilkolin
·
Stimulasi pada sistem ini,
timbul efek dengan tujuan menghemat penggunaan zat2 & mengumpulkan energi
·
Ada keseimbangan antara
keduanya
CNS - jalur efferen - SS otonom - pleksus otonom - organ efektor
Berperan 2 neuron :
-
Neuron preganglionik : pada
CNS
-
Neuron pascaganglionik : di
luar CNS (pada ganglion otonom)
Sistem
saraf simpatis
Terletak di depan kolumna vertebra, berhubungan
dengan sumsum tulang belakang melalui serabut saraf
Tersusun dari ganglion2 pada daerah :
-
3 psg ganglion servikal
-
11 psg ganglion torakal
-
4 psg ganglion lumbal
-
4 psg ganglion sakral
-
1 psg ganglion koksigen
-
Sering disebut sistem saraf
torakolumbar
Fungsi :
-
Mempersarafi otot-otot
jantung, otot tak sadar pembuluh darah, organ2 dalam (lambung, pankreas, usus),
serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat, serabut motorik otot tak
sadar pada kulit
-
Mempertahankan tonus semua
otot termasuk otot tak sadar
-
Sistem saraf parasimpatis
-
Disebut sistem saraf
kraniosakral
-
Terbagi menjadi 2 bagian
o
Saraf otonom kranial: ke-3
(okulomotorius),7 (fasialis),9 (glosofaringeal),10 (vagus)
o
Saraf otonom sakral : ke-2, 3,
4 à membentuk urat saraf pada organ dalam pelvis &
bersama2 SS simpatis membentuk pleksus yang mempengaruhi kolon, rektum dan kdg
kemih
SISTEM SARAF OTONOM
-
Sistem asetilkolin
Rest, digest or repose
-
Saat tubuh tidak aktif
Mis. Digesti, ekskresi, urinasi
-
Menyimpan energy
-
Segmen spinal kraniosakral (CN
III, VII, IX, X & S2-4)
-
Sistem adrenergik
Fight, Flight or Fright
-
Saat tubuh aktif
Mis. Berkeringat nafas dalam , peningkatan
denyut jantung
-
Menggunakan energi
-
Segmen spinal
torakolumbal (T1-L2)
SISTEM SARAF OTONOM
-
Serabut preganglionik panjang/
pascaganglionik pendek
“D” division : Digestion, defecation & dieresis.
-
Serabut praganglionik pendek/
pasca ganglionik panjang “E” division : Exercise, excitement, emergency &
embarrassment
-
Neurotransmiter pada SS Otonom
Semoga
bermanfaat...